Senin, 22 Desember 2025

Prabowo Raih Elektabilitas Tertinggi, Akankah Jadi Jaminan Menang di Pilpres 2024?

- Rabu, 24 Januari 2024 | 23:56 WIB
Prabowo-Gibran 49,8%, Anies-Imin 42,1%, Ganjar-Mahfud 4,3%
Prabowo-Gibran 49,8%, Anies-Imin 42,1%, Ganjar-Mahfud 4,3%

RADARDEPOK.com -- Pada 14 Februari, Indonesia, sebagai demokrasi terbesar ketiga di dunia, akan mengadakan pemilihan umum yang signifikan.

Pemungutan suara ini akan menentukan pengganti Presiden Joko Widodo, yang akrab disapa Jokowi, dan terkenal dengan popularitasnya. Jokowi tidak dapat mencalonkan diri lagi setelah menjabat dua periode.

Pemilihan ini tidak hanya untuk presiden, tetapi juga untuk anggota DPR, gubernur, dan legislatif daerah. Dengan lebih dari 204 juta warga Indonesia yang memenuhi syarat untuk memilih, yang tersebar di lebih dari 14.000 pulau, partisipasi pemilih diperkirakan akan tinggi.

Meskipun Indonesia adalah demokrasi yang relatif muda dan dinamis, negara ini menghadapi tantangan, termasuk penurunan dalam praktek demokratis, peningkatan kronisme, dan politik dinasti, meskipun di bawah kepemimpinan Jokowi telah terjadi pertumbuhan ekonomi.

Tiga calon presiden telah mengumumkan pencalonan mereka. Jika tidak ada yang memperoleh lebih dari 50% suara di putaran pertama, pemilihan akan berlanjut ke putaran kedua yang dijadwalkan pada bulan Juni.

Baca Juga: Jarang Banget Diketahui, Berikut Pengertian Serta Kegunaan Domain yang Perlu Kalian Ketahui

Media internasional seperti The Economist memberikan perhatian khusus pada pemilu ini. Mereka menyediakan update terkini termasuk jajak pendapat, profil singkat setiap kandidat, dan analisis tentang dampak pemilu Indonesia bagi negara dan dunia secara lebih luas.

Selain itu, mereka juga meliput pemilihan pendahuluan Partai Republik di Amerika Serikat dan jajak pendapat pemilu di Inggris, memberikan pandangan yang luas tentang dinamika politik global.

Prabowo Subianto, seorang mantan komandan pasukan khusus berumur 72 tahun yang memiliki kekayaan besar dan pernah berhubungan dengan keluarga Suharto melalui pernikahan, telah berkomitmen untuk meneruskan warisan pembangunan yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.

Prabowo, yang kalah dua kali dalam pemilihan presiden melawan Jokowi sebelum kemudian diangkat menjadi menteri pertahanan, kini mendukung prinsip-prinsip "Jokowinomics", yang berfokus pada pembangunan infrastruktur.

Baca Juga: Himbau Hargai Hak Politik Presiden dan Menteri, Nusron Wahid: Kuncinya Tidak Menggunakan Fasiiltas Negara

Selain itu, ia juga memilih Gibran Rakabuming Raka, putra Jokowi yang berusia 36 tahun, sebagai pasangan dalam pencalonannya, meskipun harus ada pengecualian dari Mahkamah Konstitusi Indonesia, dipimpin oleh kerabat Jokowi, mengenai batas usia minimum kandidat.

Dikenal karena temperamennya yang kuat, Prabowo kini berusaha mengubah citranya menjadi seorang kakek yang lembut dan pecinta kucing, sambil tetap mempertahankan pesan nasionalisnya. Hal ini menarik bagi sebagian pemilih yang tidak mengenal sejarah Prabowo yang kontroversial, termasuk keterlibatannya dalam pelanggaran hak asasi manusia di Timor-Leste dan penculikan aktivis demokrasi di era akhir pemerintahan Suharto.

Meski kebijakan luar negerinya masih belum jelas, Prabowo menjanjikan fokus yang lebih besar pada isu keamanan dan pertahanan, yang menjadi aspek penting dalam kampanyenya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X