Komentari Kasus Perkelahian Siswa Lebak Banten, Dedi Mulyadi Usulkan Model Pembinaan Barak Militer

RADARDEPOK.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, turut memberikan komentar terkait video viral perkelahian brutal antar siswa SMA yang sempat menghebohkan media sosial.

Dalam video yang diunggah di akun media sosial resminya, @dedimulyadi71, pada Selasa, 5 Agustus 2025, Dedi menjelaskan duduk perkara sebenarnya dari kejadian tersebut.

Dedi Mulyadi menyebut bahwa banyak warganet yang mengira perkelahian itu terjadi di wilayah Jawa Barat karena para pelajar terdengar menggunakan Bahasa Sunda.

Baca Juga: Kabar Gembira! Pencairan BSU di Kantor Pos Diperpanjang Hingga 6 Agustus 2025, Segera Cairkan Bantuan Rp 600.000

Namun setelah ia melakukan pengecekan, ternyata insiden tersebut bukan terjadi di Jawa Barat, melainkan merupakan perkelahian antar pelajar dari SMKN 1 Karanganyar dan MAN Lebak, Banten.

"Saya sampaikan, ada sesuatu yang relatif berkembang ramai di media sosial tentang perkelahian dua kelompok pelajar setingkat SMA yang brutal dan berbahasa Sunda. Banyak yang menyampaikan pesan kepada saya semalam,” ujar Dedi

“Setelah saya cek, itu bukan di Jawa Barat, tetapi perkelahian antara SMKN 1 Karanganyar dan MAN Lebak Banten," lanjut Dedi.

Baca Juga: Rutin Patroli Malam, Kelurahan Kedaung Klaim Kenakalan Remaja Menurun

Terkait kejadian ini, Dedi Mulyadi berharap penanganan terhadap para siswa yang terlibat bisa dilakukan secara bijak, namun tetap tegas.

Ia menekankan pentingnya pembinaan karakter untuk mencegah kenakalan remaja semakin meluas.

Salah satu metode pembinaan yang ia usulkan adalah model barak militer, seperti yang pernah diterapkan di beberapa wilayah Jawa Barat.

Baca Juga: 15 Tim Adu Taji di Piala Soeratin U13 Jawa Barat 2025, Ketua Koni Depok : Bawa Energi Positif!

“Semoga segera tertangani dan anak-anaknya bisa dilakukan pembinaan. Bisa mengadopsi model pembinaan barak militer seperti di Jawa Barat, yang terbukti menghasilkan banyak perubahan,” jelas Dedi.

Ia juga berpesan pada anak-anak di Jawa Barat, agar bersekolah dengan rajin dan baik, karena menjadi salah satu komitmen kuat untuk perkembangan pendidikan yang lebih baik.***