Menghasilkan Hingga Rp2 Miliar per Tahun, Dedi Mulyadi Ajak Kades Jabar Belajar ke Desa Purwasaba

RADARDEPOK.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengunggah sebuah video di akun media sosialnya @dedimulyadi71 pada 1 Agustus 2025.

Dalam video tersebut, ia memperlihatkan pertemuannya dengan Hoho Alkaf, Kepala Desa Purwasaba, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Pertemuan itu bukan sekadar silaturahmi biasa. Pada pertemuan ini juga ada beberapa kepala desa dari Jawa Barat.

Di antaranya ada Indah Aprianti (Kades Ciasem Baru, Kabupaten Subang) hingga Tatang Taryana (Kades Dangdeur, Kabupaten Purwakarta).

Baca Juga: Begini Kronologis Kecelakaan Beruntun di Tol Limo yang Libatkan Tiga Mobil

Para Kades Jawa Barat ini dipertemukan oleh Dedi Mulyadi untuk belajar langsung dari keberhasilan Desa Purwasaba yang dikenal mandiri secara ekonomi.

Desa Purwasaba memang patut menjadi panutan. Di bawah kepemimpinan Hoho Alkaf, desa ini mampu meraih keuntungan hingga hampir Rp2 miliar per tahun.

Keuntungan ini berasal dari berbagai unit usaha yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), terutama dari sektor peternakan ayam petelur dan budidaya lele.

Keuntungan tersebut tidak hanya disimpan, tetapi juga diinvestasikan kembali ke dalam pembangunan desa seperti pembangunan kolam renang dan kafe, demi menggerakkan roda ekonomi lokal.

Baca Juga: Harga Pangan Naik! Pemkot Depok Lakukan Evaluasi, Sidak ke Pasar Tradisional

"Para kades Jabar nanti belajar ke Purwasaba. Tapi bukan kadesnya yang belajar sendiri, kirim lima orang perwakilan untuk dilatih di sana, mengikuti proses pengelolaan peternakan ayam petelur," ujar Dedi Mulyadi dalam video tersebut.

Hoho Alkaf menyambut baik rencana tersebut, namun dirinya juga menegaskan pentingnya keseriusan dalam proses belajar.

Ia menyinggung bahwa selama ini banyak kunjungan dari luar daerah yang sekadar datang untuk berfoto tanpa adanya tindak lanjut nyata.

“Jadi kebanyakan itu teman-teman kades dari manapun, bahkan luar Jawa, datang ke Purwasaba cuma pengen lihat dan foto-foto saja. Setelah itu, tidak ada pergerakan. Padahal kita tidak pelit untuk berbagi ilmu,” kata Hoho.