Minggu, 21 Desember 2025

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Singgung Pengelolaan Keuangan: Pejabat Harus Berbenah, Jangan Khianati Amanah Rakyat

- Jumat, 12 September 2025 | 13:05 WIB
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dalam acara Hari Jadi Kabupaten Sukabumi, Rabu (10/9/2025) (Tangkapan layar Youtube LEMBUR PAKUAN CHANNEL)
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dalam acara Hari Jadi Kabupaten Sukabumi, Rabu (10/9/2025) (Tangkapan layar Youtube LEMBUR PAKUAN CHANNEL)

RADARDEPOK.COM - Dalam pidatonya pada peringatan Hari Jadi Kabupaten Sukabumi, Rabu (10/9/2025), Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyinggung soal pengelolaan keuangan negara dan daerah yang dinilainya masih jauh dari baik.

Menurut Dedi, salah satu penyebab bangsa ini sulit maju adalah karena pengelolaan keuangan tidak dijalankan dengan amanah.

Ia menyoroti perilaku sebagian pejabat yang lebih mementingkan gaya hidup mewah dibanding memperhatikan kondisi masyarakat yang masih banyak hidup dalam kesulitan.

Baca Juga: Ratusan Pendatang di Depok Belum Urus KTP : Perlu Edukasi, Akses Bantuan Tak Bisa Masuk

Ini cara kenapa kita ini kok enggak maju? Keuangan kita enggak beres ngelolanya. Negara daerahnya masih miskin tapi pejabatnya berpesta. Kunjungan kerja ke mana-mana, tiap hari rapat-rapat di hotel-hotel seolah menjadi orang-orang kaya. Di negara lain tidak ada, hanya di Indonesia tradisi ini ada,” tegas Dedi.

Dalam pidatonya, Dedi dengan lugas menyebut bahwa banyak pejabat menggunakan anggaran negara bukan untuk kepentingan rakyat, melainkan untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan memperlihatkan status sosial.

Tradisi rapat di hotel, perjalanan dinas yang berlebihan, hingga pesta seremonial menjadi kebiasaan yang justru membebani keuangan negara.

Baca Juga: Maulid Nabi Muhammad SAW di SMPN 29 Khidmad : Ajak Siswa Teladani Rosul, Ajarkan Bersedekah, hingga Resmikan Panggung Sekolah

Dedi menilai, sikap tersebut merupakan bentuk pengkhianatan terhadap amanah rakyat. Seharusnya, anggaran yang berasal dari pajak dan keringat masyarakat digunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan, bukan untuk memenuhi gaya hidup elite pemerintahan.

Dalam kesempatan itu, Dedi juga mengajak seluruh pejabat di Sukabumi untuk menjadikan momen pergerakan mahasiswa dan aspirasi rakyat sebagai pengingat serta koreksi bersama.

Menurutnya, kritik dari masyarakat adalah tanda masih adanya harapan agar pemerintah berbenah.

Baca Juga: Semarak Maulid Nabi Muhammad SAW di SDN Tanah Baru 1 : Momentum Penguatan Karakter Religius dan Akhlakul Karimah

“Untuk itu, mari kita rubah cara laku kita. Kita jadikan momen gerakan mahasiswa kemarin dan gerakan rakyat sebagai upaya mengoreksi kita. Ada yang salah dalam pengelolaan keuangan kita. Ada tindakan kita yang mengkhianati amanah yang diberikan pada masyarakat. Mari berbenah,” ujarnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febry Mustika Putri

Sumber: YouTube Lembur Pakuan Channel

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X