Standar kebersihan dan kualitas makanan harus diperketat, termasuk penggunaan alat pembersih ompreng, filtrasi air, serta prosedur sanitasi lainnya.
Prabowo secara terbuka mengakui bahwa program MBG tidak luput dari kekurangan. Ia menyinggung adanya laporan keracunan makanan pada beberapa penerima program.
Namun ia menyebut bahwa kejadian tersebut bukan hal besar, melainkan kasus umum seperti sakit perut biasa.
“Dari sekian juta ada kekurangan. Ada yang mereka bilang keracunan. Ya namanya sakit perut biasa. Makan di warung juga sering salah makan. Saya makan di rumah sendiri saja kadang salah makan,” katanya.
Meski begitu, ia menekankan bahwa pemerintah tetap bertanggung jawab atas setiap insiden dan akan melakukan evaluasi ketat agar tidak terulang.
Prabowo mengklaim bahwa sebagian besar masyarakat merasakan manfaat besar dari program MBG, meski ada segelintir pihak yang tidak setuju. Ia menilai hal itu wajar dalam sebuah program besar.***
Artikel Terkait
Ucapan Haru Dua Guru Luwu Utara Setelah Dapat Hak Rehabilitasi dari Presiden Prabowo
Pelaksanaan Program MBG Berhasil Jangkau 50 persen Lebih Penerima Manfaat dari Total Target di Tahun 2025
Prabowo soal MBG: Tidak Boleh ada Sedikit pun Penyimpangan!
Pemerintah Tanggung Jawab Penuh atas MBG, Prabowo Perketat Pengawasan 0 Penyimpangan
Dubes Pakistan Soroti Program MBG sebagai Langkah Berani Presiden Prabowo
Presiden Prabowo Singgung Korupsi dan Pendidikan di Indonesia, Tegaskan Tidak Mau Omon-Omon dan Fokus Pada Aksi Nyata