RADARDEPOK.COM, BOGOR – Orang tua korban pembacokan di Kota Bogor, Jai (56) histeris. Dia tidak menyangka anak yang sudah dibesarkannya itu harus tewas dengan cara mengenaskan.
Dikutip dari rbg.id, anaknya bernama Arya Saputra (16) masih duduk di bangku SMK Bina Warga 1 Kota Bogor.
Arya Saputra (16) tewas setelah dibacok pelajar lain menggunakan senjata tajam di Simpang Pomad, Jalan Raya Jakarta - Bogor, Kota Bogor, pada Jumat (10/3) pagi.
Baca Juga: Satu Pelaku Pembacokan Pelajar di Bogor Diringkus, 2 Orang Masih Diburu Polisi
Korban adalah warga Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, dan sekolah di SMK Bina Warga 1.
Jasad korban dibawa ke Rumah Sakit FMC Sukaraja pasca kejadian. Usai mendapat informasi anaknya tewas dibacok, Jai pun segera datang untuk melihat jasad korban.
"Saya minta polisi segera menangkap pelaku," tegas Jai sambil menangis.
Jai mengatakan, Arya merupakan pribadi yang baik. Selalu nurut ketika diberi nasihat oleh orang tuanya.
"Karena sudah dipesenin kalau misal pulang sekolah itu hati-hati, anaknya juga gak pernah main, gak pernah bandel," ucapnya.
Jai mengaku tidak ada firasat akan terjadi sesuatu yang akan menimpa anaknya.
"Kalau komunikasi terakhir saya ngobrol sama ibunya masalah celana, dia bilang celana (sekolah) yang lama mau dipotong," ujarnya.
Sementara itu salah seorang guru SMK Bina Warga, Wawan menuturkan, berdasarkan keterangan siswanya, korban saat itu tengah jalan pulang dari sekolah usai mengikui ujian semester.
Ketika hendak menyebrang di lokasi kejadian, tiba-tiba muncul tiga pelajar lain berboncengan menggunakan sepeda motor langsung menebas bagian kepala korban.
"Kemudian setelah ada kejadian, korban dibawa ke rumah sakit, korban itu dilihat dari luka dibacok, digorok, mungkin karena kehilangan darah, kemungkinan korban sudah meninggal ketika dibawa ke rumah sakit," ungkapnya.
Sayangnya, para pelaku tidak begitu teridentifikasi lantaran langsung kabur setelah melakukan perbuatannya.