"Kelelawar host alami virus Marburg yaitu Rousettus aegyptiacus bukan merupakan spesies asli Indonesia dan belum di temukan di Indonesia. Namun, Indonesia masuk jalur mobilitasi kelelawar ini," jelasnya.
Gejalanya mirip dengan penyakit seperti malaria, tifus dan demam berdarah yang banyak di temukan di Indonesia.
Baca Juga: KPK Periksa Rafael Alun Trisambodo sebagai Tersangka, Begini Respon Pengacaranya
Hal ini yang menyebabkan penyakit virus Marburg susah didentifikasi. Belum ada vaksin yang tersedia di dunia vaksin masih dalam pengembangan.
"Saat ini ada 2 vaksin yang memasuki uji klinis fase 1 yakni vaksin strain Sabin dan vaksin janssen," pungkasnya.***
Artikel Terkait
WHO Waspadai Virus Marbrug yang memiliki 88 Persen Tingkat Kematian