RADARDEPOK.COM, JAKARTA – Update terkini. Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan sebanyak 58 jemaah haji Indonesia dikabarkan meninggal dunia di tanah suci, hingga Selasa (13/6).
Diketahui, jemaah haji yang meninggal didominasi laki-laki, dan dari kelompok usia lebih banyak di bawah 60 tahun.
Dan rata-rata penyebab meninggal dunia terbanyak memiliki riwayat penyakit jantung.
Baca Juga: Raffi Ahmad Ungkap Alasan Batal Naik Haji Tahun Ini
"Sebanyak 58 jemaah haji Indonesia meninggal dunia dengan penyebab kematian terbanyak memiliki riwayat penyakit jantung," ungkap Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Budi Sylvana dikutip dari situs resmi, Rabu (14/6).
"Yang meninggal lebih banyak pria walau jemaah lebih banyak wanita," lanjutnya.
Kemudian lanjut Budi, terdapat 3 faktor yang memengaruhi kondisi kesehatan jemaah haji.
Baca Juga: Menjalani Ibadah Sa'i, Berikut Ini Tips Aman Bagi Jemaah Haji Lansia
Pertama, adanya ancaman suhu dan kelembaban di Arab Saudi.
"Kedua, kerentanan kesehatan jemaah haji. Ia menyebut, jemaah haji Indonesia didominasi oleh jemaah haji risiko tinggi karena faktor usia dan penyakit," terangnya.
Kemudian, sejumlah jemaah yang memiliki penyakit sempat kambuh lantaran dipicu kelelahan dan kondisi fisik menurun, dikarenakan aktivitas yang berlebihan.
"Faktor ketiga adalah kapasitas tenaga kesehatan yang terbatas. Namun ia memastikan pemerintah telah berupaya melakukan upaya antisipasi dan respons petugas kesehatan terhadap permasalahan kesehatan jemaah di Arab Saudi," tuturnya.
Sedangkan untuk kapasitas tenaga kesehatan, Budi menyebutkan pihaknya sudah melakukan penguatan formasi 30.
"Sehingga setiap 30 jemaah paling risiko tinggi (risti) di masing-masing kloter harus selalu didampingi oleh Tenaga Kesehatan Haji (TKH) Kloter," ucapnya.
Lalu diberlakukannya screening atau pemeriksaan ulang serta kontrol rutin bagi jemaah haji risti di setiap kloter haji.