Untuk minusnya kata Cecep, mungkin Kaesang belum memiliki pengalaman sebagai pejabat publik. Bagaimana melayani masyarakat. Sejauh ini dia hanya sebagai pengusaha.
Cecep mengatakan, kalau ingin pejabat publik bisa kita lihat dari 3 hal seandainya mau memilih. Pertama, apa prestasi dia sebelumnya ketika menjadi pejabat publik. Kemudian visi misi yang bersangkutan kalau dia ingin membangun wilayah atau daerah.
Rekam jejak ini yang kemudian bisa dilihat oleh masyarakat pemilih yang bersangkutan.
“Nilai plus lainnya, ketika dia hendak maju, dia jadi bagian dari katakan keluarga besar PDIP terhadap kesepakatan atau calon dari PDIP, satu keluarga satu partai. Jadi akan dipastikan kalau pun maju (Kaesang, red) akan diusung oleh PDIP,” ucap Cecep.
Kemudian lanjut Cecep, Gerindra sudah welcome kalau Kaesang maju. Terakhir Golkar juga sudah membuka diri kalau Kaesang sudah merencanakan maju, dan pastinya PSI yang menginisiasi pertama kali.
“Jadi dengan dukungan besar tiga mesin partai besar PDIP, Gerindra, dan Golkar itu mesin partai bekerja. Tinggal Kaesangnya sendiri keaktifan dia di media sosial,” kata Cecep.
Ketika ditanya jika benar-benar maju, peluang Kaesang di Pilkada Kota Depok nanti seperti apa?
Cecep menyebutkan, mungkin bisa melakukan survey bagaimana pendapat masyarakat terkait kinerja pemimpin saat ini, menyatakan kepuasan atau tidak terpuaskan.
“Jika tidak puas terhadap kinerja pemerintah saat ini, maka Pemerintah Kota Depok yang dipimpin oleh PKS hampir 2 dekade ini bisa digantikan oleh sosok lain yang baru,” ucap Cecep.
Sementara kalau Kaesang bisa menjadi representasi sosok itu maka dia bisa mempunyai peluang yang baik.
“Ditambah lagi peluangnya juga baik, karena didukung sumber daya logistik yang mumpuni, kemudian dirinya dikenal sebagai pegiat sosial aktif. Sedangkan sebagian besar pemilih Depok itu sosok usia muda, dan tentu ini menjadi peluang juga,” pungkasnya. ***