RADARDEPOK.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali menegaskan sikapnya terkait kebijakan larangan study tour di seluruh sekolah di Jawa Barat.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @dedimulyadi71, Minggu (24/8/2025) ia menyatakan tidak akan mencabut keputusan tersebut meskipun mendapat penolakan dari sejumlah pihak.
Kebijakan larangan study tour sebelumnya menuai pro dan kontra. Beberapa pihak yang terlibat dalam industri pariwisata, seperti agen travel, sopir bus, dan pengusaha transportasi, merasa dirugikan dengan aturan tersebut.
Baca Juga: Sinopsis Film Perempuan Pembawa Sial, Segera Tayang September Mendatang
Namun, Dedi menekankan bahwa keputusan ini dibuat demi kepentingan mayoritas orang tua siswa.
“Dua hari yang lalu saya menerima rombongan koordinator aksi yang menolak keputusan Gubernur tentang larangan study tour. Mereka keberatan karena menimbulkan problem ekonomi bagi para agen travel, pengusaha bus, hingga sopir,” ujarnya.
“Tapi saya sudah tegaskan, saya tidak akan berubah. Larangan study tour ini justru memberikan manfaat bagi mayoritas orang tua di Jawa Barat,” lanjutnya tegas.
Baca Juga: Ingin Nongkrong di Kafe dengan Nuansa yang Beda? 3 Kafe di Bogor Ini Hadirkan Nuansa Tempo dulu
Menurutnya, biaya study tour seringkali menjadi beban finansial bagi orang tua. Selain itu, meskipun sifatnya tidak wajib, kenyataan di lapangan menunjukkan anak-anak yang tidak ikut study tour kerap merasa minder, kecewa, bahkan marah kepada orang tuanya.
Lebih jauh, Dedi menilai praktik study tour selama ini sudah melenceng dari makna sebenarnya.
“Study tour yang selama ini berjalan bertentangan dengan makna study tour itu sendiri. Pendidikan tidak boleh abai terhadap substansi. Pendidikan harus melahirkan kebaikan, bukan justru membodohi sikap dan mental diri kita sendiri,” ujarnya.
Dedi juga mengaku sudah mengetahui adanya rencana aksi demo pada Senin mendatang yang menuntut agar larangan study tour dicabut. Meski begitu, ia menegaskan bahwa keputusan tidak akan berubah.
“Kita menghormati aksi yang akan dilaksanakan, tetapi saya tidak akan pernah berubah. Study tour tetap dilarang di seluruh provinsi Jawa Barat,” tutupnya.***