nasional

Tanggapi Kasus Keracunan MBG, Presiden Prabowo: Pemerintah Akan Bertanggung Jawab dan Melakukan Evaluasi

Selasa, 18 November 2025 | 19:01 WIB
Presiden RI, Prabowo Subianto singgung keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di peluncuran progam Digitalisasi Pembelajaran (Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)

RADARDEPOK.COM - Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke SMP Negeri 4 Bekasi pada Senin, 17 November 2025, serangkaian dengan peluncuran program Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas.

Selain membahas program pendidikan, Presiden juga menyinggung perkembangan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program prioritas pemerintah.

Dalam sambutannya, Prabowo juga membahas mengenai program MBG yang telah menjangkau 44 juta penerima, termasuk anak sekolah dan ibu hamil di seluruh Indonesia. Ia menyebut pencapaian tersebut sebagai salah satu yang tercepat di dunia.

Baca Juga: BRI Borong 3 Penghargaan di Asia Sustainability Reporting Awards 2025, Buktikan Transparansi dan Kepepimpinan Keberlanjutan di Asia

Prabowo mencontohkan perbandingan dari Presiden Brasil, yang mengatakan bahwa negaranya membutuhkan 11 tahun untuk mencapai 40 juta penerima bantuan makanan.

Sementara Indonesia, dalam waktu kurang dari 12 bulan, sudah bisa mencapai lebih dari 44 juta penerima.

Meski demikian, angka tersebut masih jauh dari target pemerintah, yaitu 82,9 juta penerima. Karena itu, Prabowo meminta masyarakat untuk bersabar.

Waktu saya datang ke sini, ada anak-anak teriak, ‘Pak, kami belum terima MBG.’ Saya jawab, sabar. Kita bersyukur sudah 44 juta, tapi memang masih ada sekitar 40 juta lebih yang belum menerima,” ujarnya.

Baca Juga: 30 Tahun Narik Becak, Lansia 65 Tahun Gembira Dapat Becak Listrik dari Prabowo

Prabowo menegaskan bahwa program MBG dibiayai dari uang rakyat, sehingga seluruh perangkat program harus dipersiapkan sebaik mungkin. Ia ingin memastikan tidak ada sedikit pun penyimpangan dalam implementasinya.

Tapi ini adalah uang rakyat. Persiapannya harus matang supaya tidak terjadi penyimpangan,” tegasnya.

Ia menginstruksikan evaluasi menyeluruh terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur-dapur yang mengelola MBG.

Baca Juga: Produk Pengolahan Pelapah Pisang Tembus Pasar Internasional, Hasil Pemberdayaan Kemensos Agar Para KPM Mandiri dan Produktif

Halaman:

Tags

Terkini