RADARDEPOK.COM - Fenomena cuaca ekstrem yang melanda Sumatra Barat dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir dan tanah longsor di berbagai wilayah, termasuk Kabupaten Agam.
Hingga Rabu (2/12), jumlah warga yang mengungsi terus bertambah dan kini mencapai lebih dari 15.300 jiwa.
Pemerintah daerah bersama berbagai unsur terkait kini bekerja keras melakukan penanganan darurat, terutama dalam memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi.
Menurut data terbaru BPBD Kabupaten Agam pada Selasa (2/12), pukul 20.00 WIB, total pengungsi mencapai 15.307 jiwa yang tersebar di tujuh kecamatan.
Ada Kecamatan Tanjung Raya sebanyak 9.198 jiwa, Malalak sebanyak 2.419 jiwa, Palembayan sebanyak 1.511 jiwa, Tanjung Mutiara sebanyak 901 jiwa, IV Koto sebanyak 778 jiwa, Ampek Nagari sebanyak 400 jiwa hingga Palupuh sebanyak 100 jiwa.
BPBD juga telah mengaktifkan Pos Komando (Posko) utama yang berlokasi di Balairung Rumah Dinas Bupati Agam sebagai pusat koordinasi penanganan bencana.
Untuk mendukung percepatan penanganan darurat berjalan optimal, posko mengaktifkan 13 pos lapangan di masing-masing kecamatan yang sebagian besar berada di kantor kecamatan.
Pos lapangan ini berfungsi sebagai titik distribusi bantuan, pos informasi, hingga pusat koordinasi relawan.
Baca Juga: Relawan Bogor Gerakan Anak Negeri Beri Layanan Kesehatan untuk Korban Bencana Tapanuli Selatan
Pemenuhan kebutuhan makan dan minum bagi puluhan ribu pengungsi juga menjadi prioritas.
Pemerintah mengoperasikan 26 dapur umum yang tersebar di berbagai titik, memanfaatkan mobil dapur umum, tenda darurat, hingga rumah warga. Dapur umum ini memasok makanan siap santap bagi para pengungsi setiap harinya.
Selain pendistribusian melalui jalur darat, akses logistik melalui jalur udara juga dilakukan untuk membantu dapur umum dan kebutuhan lain yang dibutuhkan para pengungsi, khususnya di titik-titik yang masih terisolir.
Baca Juga: Jalankan Instruksi Prabowo, TNI AD Kerahkan Logistik Skala Besar ke Aceh, Sumut, Sumbar