RADARDEPOK.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali melanjutkan rangkaian kunjungan kemanusiaannya ke wilayah terdampak bencana di Sumatra.
Setelah sebelumnya meninjau langsung lokasi banjir dan longsor di Sumatera Barat serta Sumatera Utara, Dedi kini telah tiba di Aceh Tamiang untuk melihat kondisi terkini sekaligus menyalurkan bantuan.
Dalam video yang diunggah melalui akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71 Sabtu (6/12), Dedi menggambarkan suasana di Aceh Tamiang yang masih dipenuhi debu pasca banjir bandang.
Baca Juga: Bantuan Jalur Udara Capai 22,7 Ton, Sudah Disalurkan ke Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
“Ya, saya sudah masuk wilayah Tamiang. Debunya tuh masih terbang dan masih tebal, tapi sudah mulai ada kehidupan lagi. Toko sudah buka sebagian,” ujarnya.
Dedi menilai bahwa banjir yang melanda wilayah tersebut terjadi akibat meluapnya sungai yang membawa material lumpur dalam jumlah besar.
Ia menjelaskan bahwa lumpur tersebut berasal dari sedimentasi sungai yang menerima aliran tanah dari area pegunungan.
Menurutnya, kerusakan hutan di kawasan hulu menjadi salah satu faktor utama. Penebangan liar menyebabkan tanah mudah terbawa arus saat hujan deras, lalu mengendap di sungai hingga akhirnya menimbulkan luapan.
Dalam kunjungannya, Dedi juga melontarkan sindiran terkait indikasi adanya aktivitas pembalakan liar. Ia menyebut bahwa batang-batang kayu yang hanyut bukan sekadar sisa pohon yang roboh alami.
“Jadi banjir disertai lumpur ya. Itu kayaknya lumpur dari sedimentasi sungai. Sungai itu tanahnya berasal dari gunung, jadi tanah dari gunung karena pohonnya ditebangin turun ke sungai,” jelasnya.
Baca Juga: Intip Serunya Depok 24 Jam Festival : Genjot UMKM, Tampung Aspirasi Masyarakat
Dedi kemudian menambahkan sindiran satir yang menyoroti praktik ilegal tersebut.
“Sungainya kemudian meluap membawa batang-batang kayu, gelondongan kayu, kemudian roboh sendiri tetapi ada nomornya. Sebelum roboh kayaknya kayunya ngambil dulu cat sehingga menomori dirinya,” ungkapnya.***