RADARDEPOK.COM - Upaya pencegahan bencana susulan di wilayah Provinsi Sumatera Utara terus dilakukan melalui Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).
Pada Rabu (10/12), pesawat PK-YNA berhasil menyelesaikan tiga sorti penerbangan dalam rangka operasi pengamanan cuaca. Pada misi tersebut, tim OMC menebarkan 3.200 kilogram bahan semai NaCl di sejumlah area prioritas yang dinilai berisiko mengalami peningkatan curah hujan.
Bahan semai ini berfungsi sebagai pemicu proses kondensasi di awan sehingga hujan dapat turun lebih cepat dan terkendali di lokasi yang aman, jauh dari wilayah padat penduduk atau area rawan bencana.
Baca Juga: Ratusan Ribu Porsi MBG Dinikmati Masyarakat Terdampak Bencana di Sumatera dan Aceh
Sejak pelaksanaan operasi dimulai pada Senin (9/12), pesawat PK-YNA telah melakukan enam sorti penerbangan hingga tanggal (10/12). Total bahan semai yang digunakan dalam periode tersebut meliputi 4.000 kilogram NaCl (garam dapur) dan 800 kilogram CaO (kapur tohor).
Seluruh kegiatan dijalankan sesuai prosedur keselamatan dan berlangsung dalam kondisi operasional yang stabil.
Saat ini, tim tengah mempersiapkan sorti keempat dengan target wilayah perairan barat Tapanuli Tengah, salah satu kawasan yang memiliki potensi pembentukan awan hujan signifikan.
Pada misi ini, tim akan kembali menggunakan 800 kilogram NaCl untuk mendukung proses penyebaran awan dan mengurangi intensitas hujan di daratan.
Persiapan dilakukan secara menyeluruh, mencakup pengecekan pesawat, pengisian bahan semai, serta pemantauan kondisi atmosfer oleh ahli meteorologi.
Pada hari yang sama, BMKG Sumatera Utara mengeluarkan peringatan dini pada pukul 12:50 WIB. Berdasarkan pemantauan, terdapat potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat dan angin kencang di beberapa wilayah, termasuk Kabupaten Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan.
Potensi cuaca ekstrem juga diperkirakan meluas ke wilayah Perairan Danau Toba, Karo, Deli Serdang, Dairi, Mandailing Natal, Nias, Samosir hingga Kota Padangsidimpuan.
Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi banjir, longsor, pohon tumbang, dan gangguan transportasi.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Resmi Terapkan Bea Ekspor Emas hingga 15% Mulai 23 Desember 2025