RADARDEPOK.COM - Pemerintah percepat konektivitas wilayah terdampak bencana dengan membangun jembatan darurat atau jembatan bailey di sejumlah wilayah terdampak bencana di Sumatera.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menjelaskan dalam Sidang Kabinet Paripurna bahwa tujuh dari 50 jembatan yang akan dibangun pada Desember 2025 telah selesai.
Salah satunya jembatan Bailey Teupin Mane di Kabupaten Bireuen, Aceh telah rampung, pada Sabtu, 14 Desember 2025, dapat digunakan untuk akses pejalan kaki, serta kendaraan roda dua, sedangkan untuk roda empat dapat segera difungsikan.
Baca Juga: BRI Rayakan HUT ke-130 dengan Promo Spesial dan Diskon Menarik hingga Rp1,3 Juta
Selain itu, Jembatan Bailey Anggoli di Tapanuli Tengah telah terpasang dengan bentang 33 meter. Di Sumatera Barat, Jembatan Bailey Bawah Kubang di Nagari Selayo dan Jembatan Bailey Sikabau di Nagari Sikabau juga sudah mulai difungsikan lagi.
Menurut Teddy, semua material jembatan diangkut dari Jakarta ke tiga provinsi terdampak. Satu jembatan beratnya antara 30 sampai 50 ton.
Dengan sinergi TNI, Polri, dan dukungan masyarakat, pembangunan jembatan yang biasanya memakan waktu minimal satu bulan, bisa diselesaikan hanya dalam satu minggu.
Baca Juga: Pemkab Bogor Targetkan Pengembangan Produksi Cabai Seluas 280 Hektar, Tersebar di 23 Kecamatan
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melaporkan bahwa 35 ribu personil TNI telah dikerahkan di wilayah terdampak bencana dan empat batalion tambahan, untuk membantu pembangunan jembatan Bailey.
"Baru saja kita tambahkan 4 batalion, yaitu 3 batalion zeni dan 1 batalion teritorial pembangunan," katanya
"Nanti batalion tersebut akan membantu dalam pembuatan jembatan bailey yang sekarang sedang dibangun, kemudian juga pembersihan lumpur dan kayu-kayu, dan membantu pembuatan huntara (hunian sementara) dan huntap (hunian tetap)," ujarnya.***