nasional

Motif Penganiayaan yang Dilakukan Anak Pejabat Kemenkeu Terungkap

Kamis, 23 Februari 2023 | 13:04 WIB
Kapolrestro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi saat konfrensi pers terkait peristiwa penganiaayn yang melibatkan anak pejabat Kemekeu

”Sampai saat ini, berdasar keterangan saksi-saksi yang diperiksa, yang disangka dan diduga melakukan tindak pidana kekerasan terhadap anak ini adalah Saudara MDS,” jelasnya.

Tersangka MDS dijerat dengan Pasal 76C juncto Pasal 80 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak subsider Pasal 351 Ayat 2 KUHP tentang Penganiayaan Berat dengan ancaman pidana 5 tahun.

Nah, kasus penganiayaan tersebut berbuntut. Ade mengatakan, tersangka diketahui menggunakan kendaraan dengan nomor polisi (nopol) yang diduga tidak sesuai peruntukannya.

Baca Juga: Mau Nikmati Kuliner dengan Nuansa Tradisional Jawa Kuno, Rumah Tjempaka Solusinya

Pihaknya melibatkan petugas dari satuan lalu lintas untuk mencocokkan kerangka mesin kendaraan dengan STNK. Hasilnya, didapati kesamaan.

”Jadi, tersangka menggunakan pelat bernomor polisi B 120 DEN (palsu). Sedangkan pelat nomor yang asli adalah B 2571 PBP,” ungkapnya.

Sementara itu, pengurus Pimpinan Pusat GP Ansor Rustam Hatala membenarkan bahwa orang tua David adalah pengurus di GP Ansor Pusat. ”Tapi, tidak di pengurus harian,” katanya.

Hingga pukul 21.30, menurut Rustam, David masih tidak sadarkan diri dan berada di ICU. Dia berharap David bisa kembali sadar dan menceritakan kejadian yang dialaminya.

Rustam lantas menceritakan detik-detik terjadinya kekerasan yang dialami putra koleganya itu. Pada Senin (20/2) malam sekitar pukul 19.30, kebetulan dirinya sedang bersama dengan ayah David.

Baca Juga: Kecewa Hasil Sidang Etik Richard Eliezer, Ayah Brigadir J Ungkit Ini

Selang beberapa waktu, ada pesan WA masuk ke ponsel ayah David. Pesan muncul di grup orang tua murid. Isinya pemberitahuan bahwa David jadi korban kekerasan. ”Awalnya, saya kira anak SMA berantem biasa,” tuturnya.

Ternyata, Rustam melihat langsung kondisi David yang mengalami sejumlah luka. Sampai akhirnya dirawat dan tidak sadarkan diri.

Ayah David shock mendapati anaknya yang sudah beberapa hari belum siuman. Dia memahami perasaan yang dialami ayah David. Untuk itu, Rustam berharap keadilan benar-benar ditegakkan.

”Kami ingin keadilan yang seadil-adilnya,” tegasnya.

Karena ayah David merupakan warga Ansor, kasusnya mendapatkan pendampingan dari LBH Ansor Pusat dan Ansor DKI Jakarta. ”Tidak ada kata damai. Kami tegaskan betul,” katanya. Dia menambahkan, keluarga memang sudah memaafkan, tapi proses hukum tetap berlanjut. (RD)

Halaman:

Tags

Terkini