Diawali dari seorang mahasiswa yang memiliki cita-cita menjadi seorang pendidik, kemudian meniti karir sebagai dosen hingga diangkat menjadi salah satu guru besar FTUI.
“Ini tentu bukan suatu perjalanan yang mudah. Begitu banyak ilmu dan karya yang telah beliau wariskan kepada kita semua,” kata dia.
Baca Juga: Intip Kegiatan Asosiasi Industri Kreatif Depok di SMK Bina Mandiri
Prof Triatno lahir di Yogyakarta, pada 29 Juni 1949. Almarhum menyelesaikan pendidikan Sarjana Arsitektur di Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Almarhum melanjutkan studi Magister di University of Wales Institute of Science and Technology (UWIST), Inggris. Prof Triatno menyelesaikan studi Doktor di University of Canberra, Australia dan mendapatkan gelar profesornya di tahun 2007 silam.
Sejak tahun 1979, kata Prof Heri, almarhum mengabdi di Departemen Arsitektur selama 41 tahun hingga memasuki masa pensiun pada tahun 2020.
Baca Juga: Melihat Kegiatan Puskesmas Jatijajar, Adakan Kelas KIA di 14 Posyandu
Selama di Departemen Arsitektur, guru besar ini pernah menjabat sebagai Ketua Departemen Arsitektur FTUI periode 2003–2007.
Meskipun memasuki masa pensiunnya di tahun 2020, Prof Gotty terus aktif mengajar sebagai dosen tidak tetap di Departemen Arsitektur FTUI hingga akhir hayatnya.
Dedikasi Prof Gotty yang begitu tinggi pada bidang arsitektur meninggalkan banyak kenangan yang tidak terlupakan. Terutama bagi rekan-rekan pengajar di Departemen Arsitektur FTUI.
Baca Juga: Sejarah Makam Keramat Emak Blawah di Mampang Depok (3-Habis) : Cempaka Barat Sebagai Penanda
“Pada saat almarhum menjabat Ketua Departemen Arsitektur, Prof Gotty banyak berperan dalam persiapan Program Studi Arsitektur Interior dan Program Profesi Arsitek. Tanpa ketelibatan almarhum, belum tentu program-program ini akan terbentuk dan berjalan hingga saat ini," ujar Ketua Departemen Arsitektur FTUI, Achmad Hery Fuad.
Selamat jalan Prof. Gotty, semoga kelak mahasiswa-mahasiswa bimbingannya dapat menjadi insan sehebat Prof Gotty.(rd)