Bahkan, parpol yang berhasil duduk di parlemen akan mudah dalam memenuhi kuota perempuan atau etnis yang dianggap minoritas. Sistem ini pun akan menekan biaya politik menjadi murah.
Kekurangan Sistem Proporsional Tertutup
Sistem proporsional tertutup akan menutup partisipasi publik yang lebih besar, karena masyarakat sebagai pemilih tidak memilih langsung calon legislatif, melainkan akan ditentukam partai politik.
Bahkan, sistem ini aka berpotensi memundurkan kualitas demokrasi. Selain itu, berpotensi menguatkan oligarki di internal partai politik.
Selanjutnya, berpotensi dilakukannya politik uang di internal partai politik dalam menentukan nomor urut calon.
Kelebihan Sistem Proporsional Terbuka
Sistem pemilu proporsional terbuka, partisipasi masyarakat atau pemilih dapat langsung memilih wakilnya yang akan duduk di parlemen untuk dapat mewakili aspirasinya. Hal ini tentunya dapat memajukan kualitas berdemokrasi.
Serta prtisipasi dan kendali masyarakat dapar meningkat, sehingga dapat mendorong peningkatan kinerja partai dan parlemen. Bahkan, bisa mendorong kandidat untuk bersaing dalam memobilisasi dukungan massa untuk kemenangan.
Kekurangan Sistem Pemilu Proporsional Terbuka
Meski telah digunakan sejak Pemilu 2009, sistem pemilu memang masih terdapat kekurangan.
Sistem pemilu ini akan melahirkan wakil rakyat yang belum teruji dan sebagian bukan kader terbaik pada suatu partai, karena realitasnya rakyat atau pemilih mengabaikan kapasitas atau hanya memilih yang bermodal.
Tak dipungkiri, sistem pemilu ini juga berpotensi kurang sehatnya antarcalon legislatif dalam satu partai. Bahkan peluang terjadinya politik uang sangat tinggi.
Selain itu, perhitungan hasil suara sangat rumit. Serta ulit menentukan kuota gender dan etnis. Hal ini juga mengakibatkan biaya pemilu sangat besar. ***