RADARDEPOK.COM, JAKARTA -- Gunung anak Krakatau di perairan Selat Sunda Kabupaten Lampung Selatan kembali erupsi, melontarkan abu vulkanik setinggi 1,5 kilometer.
Terkait hal ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, erupsi tersebut terjadi pada pukul 08.22 WIB, Senin (19/6).
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara," ungkap Petugas Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau, Jumono.
Baca Juga: Gunung Anak Krakatau 2 Kali Erupsi, Semburkan Kolom Abu Setinggi 3 Kilometer
Selain itu lanjut Jumono, erupsi yang terjadi Senin (19/6), tidak terdengar suara dentuman.
Erupsi tersebut terekam melalui seismogram dengan amplitudo maksimum 70 milimeter dan durasi lebih kurang 3 menit 2 detik.
Gunung Anak Krakatau yang memiliki ketinggian 157 meter di atas permukaan laut masih berada pada status level III (Siaga) sejak 24 April 2022 hingga sekarang.
Baca Juga: Berikut Ini Fakta Menarik Jelang FIFA Matchday Indonesia vs Argentina
PVMBG merekomendasi warga untuk tidak mendekati gunung api itu atau beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif agar terhindar dari dampak erupsi.
Sejak kelahiran Gunung Anak Krakatau pada Juni 1927 hingga saat ini, erupsi berulang kali terjadi.
Sehingga Gunung Anak Krakatau tumbuh semakin besar dan tinggi mencapai 157 meter di atas permukaan laut.
Baca Juga: Perangkat Daerah Kota Depok Diberi Pelatihan Peningkatan SDM Statistik Sektoral
Karakter letusan Gunung Anak Krakatau berupa erupsi eksplosif dan erupsi efusif dengan waktu istirahat letusan berkisar antara 1-6 tahun. ***