RADARDEPOK.COM – Anggota DPRD Kota Depok, Ubaidillah, mendorong optimalisasi secara menyeluruh terhadap penyelesaian persoalan banjir yang kerap melanda Pasar Kemirimuka.
Dalam tinjauannya secara blusukan langsung ke lokasi pasar, Ubaidillah mendapati kondisi pasar yang memprihatinkan. Genangan air kotor dan bau menyengat menjadi pemandangan rutin di sekitar pasar, bahkan ketika hujan hanya turun sebentar.
Dirinya mendorong Pemkot Depok untuk menangani penyelesaian masalah banjir di Pasar Kemiri Muka yang harus dilakukan secara komprehensif.
“Saya mendorong Dinas Perdagangan, Dinas PUPR, dan Satpol PP untuk berkoordinasi dalam penertiban bangunan liar serta normalisasi saluran air agar aliran air bisa lancar dan banjir dapat dihindari,” ungkap Ubaidillah kepada Radar Depok, Selasa (21/10).
Wakil rakyat Dapil Beji, Cinere, Limo ini menuturkan, keberadaan Pasar Kemirimuka turut dikenal sebagai salah satu pasar tradisional yang masih bertahan di Kota Depok dan menjadi rujukan utama bagi pedagang dari berbagai wilayah karena harga yang kompetitif.
“Harus dijaga kelestarian tradisionalnya, dari pasar tersebut yang sedang menghadapi persoalan serius. Seperti setiap kali hujan turun, genangan air langsung muncul, bahkan saat intensitas hujan tergolong ringan. Saat hujan deras, ketinggian air di beberapa titik bisa mencapai paha orang dewasa,” jelas Legislator PKS ini.
Tak hanya banjir, Ubaidilah juga menyoroti penumpukan sampah di area pasar. Ubaidillah juga mendesak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) untuk meningkatkan frekuensi pengangkutan sampah demi mencegah dampak kesehatan dan lingkungan.
“Gunungan sampah ini tidak hanya menimbulkan bau tidak sedap, tetapi juga berpotensi menimbulkan masalah kesehatan dan pencemaran lingkungan,” tutur Ubaidillah.
Guna memaksimalkan keasrian Pasar, Ubaidillah menegaskan pentingnya menjaga keberadaan Pasar Kemirimuka yang juga sebagai pusat aktivitas ekonomi warga Depok.
“Pasar ini adalah denyut ekonomi warga Depok yang harus kita jaga dan tata dengan baik. Meskipun masih tradisional, kenyamanan bagi pedagang dan pembeli harus menjadi prioritas utama,” tegas Ubaidillah.
Lebih lanjut, Kepala UPT Pasar Kemiri Muka, Budi Setiyanto, mengungkap, penyebab utama banjir adalah penyempitan saluran air serta tidak adanya pengerukan selama lebih dari 12 tahun. Kondisi ini menciptakan penyumbatan (bottle neck) yang menghambat aliran air dan memicu genangan parah.
Selain itu, banyaknya bangunan yang berdiri di sepanjang saluran air turut memperburuk kondisi. Ubaidilah menilai hal ini perlu segera ditertibkan agar proses normalisasi dan pengerukan dapat berjalan maksimal.
“Bangunan yang berdiri di atas saluran air jelas menghambat penanganan. Penertiban harus dilakukan agar upaya normalisasi tidak sia-sia,” pungkas Budi Setiyanto. ***
Artikel Terkait
Mengenal Kasi Intel Kejari Depok, Muhammad Arief Ubaidillah (1) : Lima Tahun di Banten, Terinspirasi Si Doel
Mengenal Kasi Intel Kejari Depok, Muhammad Arief Ubaidillah (2) : Belajar Cepat di Depok, Garap Kasus BOS
Ubaidillah Targetkan 5.000 Pelaku Usaha Kuliner Depok Miliki Sertifikat Halal
Perjuangan Farida Rachmayanti Dilanjutkan Ubaidillah : KPU Depok Siapkan Proses PAW
Tampung Jeritan UMKM Depok soal Kelangkaan Gas Melon, Ubaidillah Minta Menteri ESDM Turun Lapangan
Keren! Billboard Pecel Lele di Depok jadi Sorotan, Anggota DPRD Ubaidillah Siapkan Hadiah Bagi yang Bisa Tebak Lokasinya
Komisi B Kunjungi Food Station DKI Jakarta, Ubaidillah : Depok Mampu Punya BUMD Mandiri yang Berdampak Nyata