Sentil Walikota Depok Soal Baliho Partai, Pradi Supriatna : Jangan Sampai Menepuk Air Terkena Muka Sendiri

RADARDEPOK.COM – Walikota Depok, Mohammad Idris sedang menjadi sorotan. Terutama oleh partai politik di Kota Depok. Hal ini setelah keluarnya Surat Edaran (SE) soal ketertiban memasang baliho partai atau atribut politik.

Baca Juga: Jangan Ketinggalan, Berikut Jadwal dan Lokasi Pelatihan Kerja Semester II di Depok

Salah satu yang bereaksi cukup keras adalah Ketua DPC Partai Gerindra Kota Depok, Pradi Supriatna. Menurut dia, adanya baliho ini harus dipandang secara dua sisi. Jangan hanya soal ketertibannya saja.

Baca Juga: 593.865 Kendaraan Kembali ke Jabotabek pada H+3 Hari Raya Idul Adha 1444 H

Pradi Supriatna mengatakan, saat ini sedang masuk tahun politik. Bila berkaca pada Pilkada Depok lalu, ternyata yang meraih suara tertinggi adalah golput atau yang tidak memilih.

Baca Juga: Rumah Biru Hadir di Bojongsari Depok

“Golput lebih dari 40 persen. Inikan (baliho), kami hanya mau mengajak peran serta masyarakat untuk proaktif, di dalam memberikan hak suaranya, persoalan memilihnya ya dipersilahkan kembali kepada masyarakat,” ungkap Pradi Supriatna kepada Radar Depok, Senin (3/7).

Baca Juga: Mario Dandy Ditetapkan Tersangka Kasus Pencabulan pada AG

Lebih lanjut, Pradi Supriatna menerangkan, sosialisasi Pemilu tidak hanya bisa dilakukan KPU.

“Pemerintah dalam hal ini juga harus independen. Maka upaya-upaya yang sudah datang dan lahir dari masyarakat ini, kalau memang dibatasi ya berilah ruang- ruang khusus,” tegas Pradi Supriatna.

Baca Juga: Sosialisasi Pemilu, HTJ Tebar 100 Botol Minyak Sayur ke Warga Limo

Pradi Supriatna pun menyindir Walikota Depok, yang ternyata baliho istrinya, Elly Farida banyak bertebaran sebagai Bacaleg DPRD Jawa Barat.

Baca Juga: Pelatihan Kepemudaan Karang Taruna Kelurahan Bedahan, Tumbuhkan Jiwa Kepemimpinan

“Jangan sampai menepuk air terkena muka sendiri. Inikan tidak etis. Saya sebagai ketua partai berusaha untuk mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif di Pemilu. Karena kebijakan apapun di tingkat kota, provinsi, bahkan pusat, tidak akan lepas dari politik. Maka harus betul-betul mengajak masyarakat untuk aktif di dalam memilih perwakilannya,” tukas Pradi Supriatna. (mg5)

Jurnalis : Bagas Kara