RADARDEPOK.COM, JAKARTA – Hari ini (3/7), Menpora Dito Ariotedjo memenuhi panggilan pemeriksaan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Kejagung). Ia diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi penyediaan menara BTS 4G, dan infrastruktur pendukung 2,3,4 dan 5 Bakti Kominfo.
Dito Ariotedjo terlihat tiba di gedung Jampidsus Kejagung sekitar pukul 13.00 WIB.
Dito tampak mengenakan kaos putih, dibalut jaket dongker tak bertopi merah ketika masuk ke gedung tersebut.
Baca Juga: Terseret Kasus Dugaan Korupsi BTS, Berikut Ini Profil Singkat Menpora Dito Ariotedjo
Tetapi, Dito Ariotedjo tidak memberikan komentar apapun saat hendak menjalani pemeriksaan.
Dia hanya tersenyum melewati awak media yang menunggu kehadiranya di gedung Kejagung.
Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Ketut Sumedana mengharapkan, Dito Ariotedjo dapat memenuhi panggilan pemeriksaan tim penyidik Kejaksaan.
Baca Juga: Menpora Keseret Dugaan Korupsi BTS 4G, Hari Ini Dipanggil Kejagung Sebagai Saksi
Dito akan diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi penyediaan menara BTS 4G dan infrastuktur pendukung 2,3,4 dan 5 BAKTI Kominfo.
"Dari informasi tim penyidik, hari ini betul ada pemanggilan terhadap Dito saat ini menjabat sebagai Menteri Olahraga, menurut jadwal sekitar jam 09.00," terang Ketut Sumedana dalam keterangan tertulis, Senin (3/7).
Ketut berharap Dito bisa memenuhi panggilan pemeriksaan tersebut. Sebab, keterangannya dianggap penting untuk menambah terang kasus tersebut.
"Harapan kami bisa datang tepat waktu," tegas Ketut.
Dalam berita acara pemeriksaan (BAP) yang beredar, nama Dito Ariotedjo disebut-sebut oleh salah seorang tersangka yakni, Komisaris PT Solitchmedia Synergy, Irwan Hermawan.
Dalam BAP itu, Dito Ariotedjo diduga menerima uang senilai Rp27 miliar dari dana proyek BTS BAKTI Kominfo pada November-Desember 2022 untuk meredam kasus ini.
Uang puluhan miliar rupiah itu dikumpulkan dari konsorsium dan subkontraktor untuk meredam penyelidikan oleh Kejaksaan Agung, yang totalnya mencapai Rp243 miliar.