RADARDEPOK.COM - Komisi D DPRD Kota Depok menyoroti adanya kejanggalan dalam nilai anggaran yang dialokasikan untuk toples pada program menu stunting.
Anggota Komisi D DPRD Kota Depok, Babai Suhaimi menilai, ada kejanggalan berkaitan nilai toples yang cukup besar, dan dianggap membuang buang anggaran.
Baca Juga: 5 Kafe Hits di Depok: Nikmati Santai dan Kelezatan di Tempat Ini!
"Sebetulnya program ini bagus dengan mengkombinasi peningkatan gizi dan pemberdayaan UMKM. Namun ada pemborosan dalam penggunaan dana" ujar Babai Suhaimi.
Babai Suhaimi menjelaskan terkait penggunaan toples, dimana salah satu kecamatan bilang, nilai toples Rp21 ribu diberikan untuk sebanyak tiga kali, ada juga yang bilang Rp10 ribu.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Bahas UU Pesantren Saat Bertemu Ulama se-Jabar
Lanjut, dirinya merinci jika nilai toples Rp21 ribu dikali tiga sudah Rp63 ribu. Hal itu yang dianggap membuang anggaran, dan lebih baik digunakan untuk memperbaiki menu gizi dalam makanan.
"Nanti kami dalami lebih lanjut. perlu untuk memahami lebih jauh, agar dana yang dialokasikan benar memberikan manfaat maksimal untuk pencegahan stunting," jelas Babai Suhaimi.
Babai Suhaimi, menyoroti kekhawatiran penggunaan toples plastik mungkin dapat mengurangi nilai gizi yang diberikan kepada anak balita.
Baca Juga: KPU dan TikTok MoU, Perkuat Partisipasi Masyarakat Terutama Pemilih Pemula
Namun terkait hal ini, Babai Suhaimi belum dapat memastikan. Karena diantara anggota Komisi D tidak ada yang ahli gizi.
"Kami akan ambil sampel dari makanan yang sudah diberikan, kami akan lihat apalah sesuai atau tidak kandungan gizinya," tutup Babai Suhaimi. ***
Jurnalis : Irfan