RADARDEPOK.COM-Kota Depok menjadi pusat perhatian setelah munculnya kontroversi terkait program pencegahan stunting yang dihadirkan Pemerintah Kota Depok.
Kasus ini tidak lepas dari peran media dalam memviralkan menu program makanan yang disinyalir tidak sesuai dengan standar gizi.
Terkait hal itu, Walikota, Kota Depok meminta kepada media agar tidak asal memviralkan sesuatu yang tidak benar tanpa tau kebenarananya.
Hal ini menjadi sorotan, bagi Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Depok, Babai Suhaimi setelah menegaskan bahwa media dan wartawan tidak dapat diintervensi terkait viralnya program tersebut.
Dala hal ini, menyoroti pernyataan Walikota yang menyarankan agar tidak memviralkan sesuatu hanya berdasarkan foto tanpa pemahaman menyeluruh terkait permasalahan.
"Kalau beliau bilang jangan liat sekedar foto, kalo tidak tau permaslaahan kemudian jangan di viralkan. Itu tidak bisa," ujar Babai Suhaimi.
Babai Suhaimi, menjelaskan media tidak bisa diintervensi, sebagai bagian viral demokrasi yang memiliki hak kontrol membantu masyarakat, serta mendorong kebenaran terkait program pemerintah.
"Jadi tidak bisa Walikota mengatakan wartawan tidak boleh memviralkan asal foto tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, itu namanya intervensi," jelas Babai Suhaimi.
Lanjut, Babai Suhaimi, jika begitu sama saja wartawan harus menerima apa yang disodorkan pemerintah, hanya yang baik untuk diviralkan.
"Gak bisa fungsi wartawan bukan disitu, jadi saya tidak setuju," lanjut Babai Suhaimi.
Babai Suhaimi, berkomitmen terhadap kebebasan pers dan transparansi dalam menyikapi yang ada dimasyarakat khususnya program stunting ini.
"Sekarang sudah memasuki tahun politik, sesungguhnya semua pihak terkait harus memerankan apa yang transparan dan sebenarnya," tandas Babai Suhaimi. (mg4)