Anggota DPRD Depok, Rienova Serry Donie Prihatin PMT Stunting Tak Sesuai SOP, Berbanding Terbalik dengan Program Prabowo

RADARDEPOK.COM-Anggota DPRD Fraksi Gerindra, Rienova Serry Donie, menyampaikan keprihatinannya terkait Pemberian Makanan Tambahan (PMT) stunting di Kota Depok yang tidak memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang jelas.

Rienova Serry Donie, mengatakan hal ini penting adanya penerapan SOP, terutama ketika alokasi anggaran dilakukan.

Baca Juga: Tersangka Penganiayaan Tahanan di Depok Terancam 12 Tahun Penjara, Sudah Masuk Kejari

Dengan adanya SOP yang jelas, penggunaan anggaran dapat lebih terarah dan hasil program dapat dioptimalkan.

"Keberadaan SOP sangat krusial untuk memastikan bahwa program stunting dapat berjalan sesuai dengan tujuan awalnya," kata Rienova Serry Donie.

Rienova Serry Donie, menyoroti bahwa pelanggaran yang terdeteksi tampaknya hanya dilimpahkan kepada UMKM sebagai pihak yang memproduksi menu stunting.

"Seharusnya UMKM juga diberikan SOP terkait arahan pembuatan menu makanan  agar sesuai mengenai gizi sesuai acuan dinas kesehatan," tekan Rienova Serry Donie.

Baca Juga: Kepedulian Anggota Komisi IX DPR RI, Wenny Haryanto untuk Pekerja : Hindari Calo, Jalur Legal Dijamin Aman dan Terlindungi

Rienova Serry Donie, juga menyampaikan program Prabowo Subianto yang akan memberikan makanan gratis sebagai upaya pencegahan stunting di Indonesia.

Dalam hal ini, menurutnya lebih baik mencegah daripada mengobati,  memberikan makanan, dan susu, dan telur secara gratis sebagai langkah mencegah stunting di Indonesia.

"Insyaallah dengan memberikan asupan makanan bergizi untuk anak anak, Indonesia dapat bebas stunting," ungkap Rienova Serry Donie.

Rienova Serry Donie, menandaskan bahwa Indonesia, dengan kekayaan sumber daya yang melimpah, memiliki potensi untuk mencapai tujuan program tersebut.

Baca Juga: Taman Safari Bogor Bakal Gelar Luminous Safari Journey di Malam Tahun Baru 2024

"Tinggal bagaimana mengelola sumber daya manusianya sesuai dengan tujuan. Jangan sampai sumber alam dan manusia yang banyak tidak bisa diserap masyarakat Indonesia," tandas Rienova Serry Donie. (***)

Jurnalis : Muhamad Irfan