RADARDEPOK.COM – Serangan pasukan Hamas ke Israel beberapa waktu lalu menjadi pukulan telak bagi Pemerintahan Israel. Serangan kilat dan tidak terduga itu, seperti menunjukkan betapa lemahnya pertahanan Israel, yang selama ini dikenal sebagai negara pemilik intelijen dan teknologi canggih di dunia.
Hal ini juga diakui mantan Kepala Stasiun Badan Intelijen Israel Mossad wilayah Asia Tenggara, Emanuel Shahaf. Tanpa ragu Emanuel mengakui jika serangan Hamas ke wilayah perbatasan Israel – Palestina merupakan kegagalan intelijen sistematis.
“Kegagalan intelijen ini mengakibatkan Israel tidak dapat mencegah serangan Hamas tepat waktu,” ucap Emanuel Shahaf kepada Radar Depok.
Baca Juga: Lagi Promo! Seru seruan di Wahana Ekstrem Dufan, Tiket Gratis, ini Syaratnya
Selain kegagalan intelijen, konflik internal Negara Israel juga memperburuk pertahanan mereka. Sebelumnya angkatan bersenjata Israel sempat melakukan aksi demonstrasi menentang kudeta yudisial yang dilakukan Pemerintahan Benjamin Netanyahu.
“Kudeta yudisial ini menurunkan moril personel militer Israel, dan ini menjadi salah satu penyebab Hamas dengan mudah menyerang Israel. Ditambah lagi Pemerintahan Benjamin Netanyahu hanya memfokuskan pasukan di wilayah tepi barat dan mengabaikan wilayah perbatasan,” terang Emanuel.
Walau termasuk dalam kegagalan intelijen, Emanuel menepis jika Mossad yang bertanggungjawab atas kegagalan ini. dia mengatakan jika wilayah perbatasan Israel – Palestina merupakan tanggungjawab dari organisasi intelijen Shabak dan Angkatan Darat Israel.
Baca Juga: Glamping Murah di Puncak, Harga Sewa Alat Camping Murah Banget, Mulai dari Rp10 Ribuan
“Wilayah perbatasan merupakan tanggungjawab Shabak dan Angkatan Darat Israel,” beber dia.
Emanuel juga secara tegas mengakui jika serangan yang terjadi ini merupakan kesalahan mereka yang sudah mengabaikan isu Palestina selama beberapa dekade belakangan.
“Anda dapat melihat bahwa Israel kini menanggung akibatnya, karena mengabaikan isu Palestina selama beberapa dekade,” imbuh Emanuel.
Baca Juga: Bicara Figur yang Merepresentasikan Jawa Barat, Karim Suryadi Sebut Nama Ridwan Kamil
Berdasarkan data yang diberikan Emanuel Shahaf ke Radar Depok, hingga saat ini ada 900 orang meninggal di Israel, dan lebih dari 2.300 orang terluka.
“Mayoritas korban meninggal adalah sipil, dan mereka dieksekusi ditempat tanpa perlawanan,” aku dia.
Artikel Terkait
3 Kepala Daerah Tolak Israel Main di Indonesia Piala Dunia U-20, Surati FIFA dan Kemenpora
Soal Piala Dunia U-20 dan Penolakan Timnas Israel, Begini Pernyataan Jokowi
Ada Timnas Israel di World Beach Games, Sikap Gubernur Bali I Wayan Koster di Pertanyakan
Tentara Israel Serang Masjid Al-Aqsa, Din Syamsuddin: Sungguh Biadab dan Pelanggaran HAM Berat
Indonesia Kecam Keras Serangan Israel ke Palestina di Tepi Barat