RADARDEPOK.COM - Presiden RI Joko Widodo menyambangi Kota Depok guna meresmikan Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) atau Indonesia Digital Test House (IDTH), di Jalan Tapos, Kelurahan Tapos. Ternyata, laboratorium itu berada di bawah naungan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Laporan : Gerard Soeharly, Kota Depok
Barisan warga berjajar rapi di sepanjang Jalan Tapos Raya, Kelurahan Tapos, Kecamatan Tapos. Meski terjemur sinar matahari pagi, mereka tampak antusias, dan enggan menggeser langkah kakinya dari depan bangunan BBPPT atau IDTH yang letaknya tidak begitu jauh dari Perumahan Kopassus.
Di antara mereka, ada seorang perempuan dengan usia yang tidak muda lagi. Dia menguatkan kuda kuda kakinya sambil menggendong sang cucu ditangan kanannya. Sesekali, dia mengarahkan kamera handphonenya ke ujung jalan.
Bukan tanpa maksud, dia tengah menunggu kedatangan orang nomor satu di Republik Indonesia yang dijadwalkan akan meresmikan BBPPT atau IDTH, Selasa (7/5).
"Saya lagi nunggu Pak Jokowi, katanya mau meresmikan gedung ini BBPPPT," ujar dia kepada Radar Depok.
Tak lama berselang, mobil dinas Presiden Joko Widodo yang menggunakan plat RI 1 mulai memasuki Jalan Tapos Raya, Kelurahan Tapos, Kecamatan Tapos. Dari jauh, Joko Widodo sudah disambut teriakan histeris warga yang memang telah menunggunya sejak pagi.
Perlahan, rombongan pejabat negara itu mulai memasuki Gedung BBPPT IDTH. Kemudian, Presiden RI Joko Widodo turun dari mobilnya, dan dikawal ketat sejumlah pria bertubuh tegap mengenakan pakaian berkelir merah hitam yang pada bagian pinnya tertulis Paspampres.
Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo memang sengaja datang ke Kota Depok untuk meresmikan Gedung Baru BBPPT di Kecamatan Tapos, yang sebelumnya berada di kawasan Bintara, Kota Bekasi.
Joko Widodo mengungkapkan, gedung itu sebagai bukti transformasi Indonesia dari konsumen menjadi produsen dalam industri teknologi global. Peresmian itu menandai langkah maju dalam upaya nasional meningkatkan kapasitas lokal dalam pengembangan teknologi.
Menurut Jokowo Widodo, dia merasa prihatinan atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun.
“Kita tidak boleh hanya menjadi penonton, kita tidak boleh hanya menjadi pasar, dan kita harus jadi pemain, menjadi produsen,” ujar Joko Widodo.
Artikel Terkait
PKB Jajaki Gabung PKS dan Golkar di Pilkada Depok
Rabu 8 Mei, Koalisi SS Deklarasi Maju Pilkada Depok
Takdir Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq OK Tak Terbendung, Nasdem Gabung Koalisi PKS dan Golkar di Pilkada Depok
Tarif KRL Naik Tahun Ini, Dirut KAI: Tunggu Tanggal Mainnya
Tiga Bulan Longsor di New Anggrek 2 Depok Dicuekin Pengembang Rumah, Selebgram Dinda Hauw dan Penghuni Panik
Duet Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq Tunggu SK DPP Maju Pilkada Depok, Total Kursi Koalisi Tembus 21!
Keren! Indonesia punya Laboratorium Telekomunikasi Canggih se Asia Tenggara, Lokasinya ada di Depok