RADARDEPOK.COM–Keseriusan Wakil Walikota Depok yang kini menjabat sebagai Plh Walikota, Chandra Rahmansyah dalam merapihkan permasalahan sampak tak main-main.
Baru beberapa hari dilantik, pendamping Supian Suri di pemerintahan itu langsung tancap gas mengunjungi TPA Cipayung, beberapa waktu lalu. Hal ini menjadi fokus pembenahan karena telah membawa dampak pada pencemaran lingkungan.
Chandra Rahmansyah menjelaskan,TPA Cipayung sudah tidak layak lagi digunakan sejak 2014, berdasarkan hasil kajian dari Universitas Indonesia (UI). Selain itu, longsoran sampah yang terjadi di area tersebut telah mencemari Kali Pesanggrahan, menambah masalah pencemaran lingkungan yang semakin serius. Oleh karena itu, pemerintah kota berencana untuk segera mengambil langkah mitigasi yang lebih baik dan komprehensif.
“Kami akan mengambil data sampel di titik sebelum dan sesudah longsoran untuk mengetahui tingkat pencemaran yang terjadi. Data ini akan menjadi dasar dalam merumuskan solusi yang tepat dan segera diimplementasikan,” ujar Chandra Rahmansyah kepada Radar Depok, Senin (24/2).
Chandra Rahmansyah mengatakan, dalam upaya mengatasi masalah sampah secara berkelanjutan, Pemerintah Kota Depok tengah merancang pembangunan fasilitas pengolahan sampah dengan teknologi Refuse-Derived Fuel (RDF), yang diharapkan mampu mengolah hingga 300 ton sampah per hari. Proyek itu sedang dalam proses pembahasan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan diperkirakan selesai pada akhir tahun 2025.
“Kami sedang merancang sistem pengolahan sampah yang sesuai dengan karakteristik Depok, di mana mayoritas sampah yang dihasilkan adalah organik. Ini akan menjadi solusi yang lebih ramah lingkungan,” ujar Chandra.
Lebih lanjut, Chandra Rahmansyay mengungkapkan, permasalahan gas metana yang muncul akibat penumpukan sampah di TPA Cipayung juga menjadi perhatian serius. Gas metana yang tidak dikelola dengan baik berpotensi memperburuk dampak perubahan iklim dan mengancam kesehatan lingkungan.
“Ini merupakan langkah-langkah pendegahan yangakan kita lakukan guna masadepan lingkungan yang berkelanjutan,” ungkap Chandra Rahmansyah.
Sebagai bagian dari upaya peningkatan pelayanan kebersihan, Chandra Rahmansyah merencanakan, evaluasi terhadap anggaran DLHK, termasuk retribusi sampah dan penguatan infrastruktur pengelolaan sampah. Hal ini bertujuan untuk memastikan layanan kebersihan yang lebih optimal, dengan memperhatikan efisiensi dan efektivitas anggaran.
“Kami juga akan mengevaluasi armada pengangkut sampah agar lebih terorganisir dan mendukung kelancaran operasional kebersihan di Kota Depok,” jelas Chandra Rahmansyah.
Chandra Rahmansyah menambahkan, seiring dengan Surat Edaran dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), mulai tahun 2030, seluruh TPA di Indonesia akan digantikan dengan Lahan Uruk Residu (LUR), di mana hanya residu hasil pengolahan sampah yang diperbolehkan dibuang. Ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk mewujudkan pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan.
Baca Juga: Komisi B Sambut Positif Rencana Jhon LBF Buka Bisnis di Depok, Hamzah : Insya Allah UMKM Naik Kelas
Artikel Terkait
Hari Pertama Kerja, Wakil Walikota Depok Chandra Rahmansyah Langsung Atur Koordinasi : Buka RKPD, Silaturahmi dengan Pesapon dan OB Balaikota
Wakil Walikota Chandra Rahmansyah Tinjau Kemacetan di Parung Bingung Depok, Siapkan Skema Urai Kendaraan : Dishub dan Satpol PP Diminta Turun Lapangan
Pemkot Depok Bakal Kaji Ulang Lahan SMPN 21, Begini Penjelasan Wakil Walikota Chandra Rahmansyah
Realisasikan Keluhan Warga, Plh Walikota Depok, Chandra Rahmansyah Setop Pengoperasian Incinerator
Ini Jurus Jitu Wakil Walikota Chandra Rahmansyah Atasi Kemacetan di Jalan Margonda Depok