RADARDEPOK.COM – Kasus dugaan tindak asusila terhadap belasan siswa yang dilakukan seorang guru SD swasta di Cimanggis, Kota Depok, menggemparkan publik. Bahkan aksi bejat itu dikecam Walikota Depok, Supian Suri.
Menyikapi adanya temuan kasus tersebut, Pemkot Depok berencana untuk mendirikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) di tingkat daerah. Kehadiran lembaga ini bakal menjadi salah satu garda terdepan dalam melindungi generasi penerus bangsa.
“Kalau memang Depok perlu KPAI maka akan kami dirikan,” kata Walikota Depok, Supian Suri, Jumat (11/4).
Baca Juga: Peluncuran Program Depok Sayang Ama Emak, Walikota Supian Suri : Wujud Penghormatan Bagi Para Lansia
Sehingga, sambung Supian Suri, hadirnya lembaga tersebut diharapkan bisa memberikan perhatian yang lebih intens, terhadap kondisi-kondisi yang terjadi di Kota Depok, khususnya pda kasus asusila yang terjadi.
“Pada kasus ini, kami telah memberikan pendampingan terhadap para korban yang telah melaporkan peristiwa itu ke pihak kepolisian. Namun, untuk sementara ini belum ada pihak sekolah yang dipanggil,” beber Supian Suri.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pemerdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok, Nessi Annisa Handari mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) dan KPAI dalam penanganan awal kasus tersebut.
Baca Juga: DP3AP2KB Selidiki Oknum Guru Asusila di Depok, Disdik Panggil Kepala Sekolah
“Kami sudah melakukan pertemuan dengan pihak sekolah dan yayasan, didampingi juga oleh KPAI,” ujar Nessi Annisa Handarikepada Radar Depok, Jumat (11/4).
Nessi Annisa Handari menjelaskan, meski telah melakukan koordinasi awal, pihaknya belum dapat menyampaikan informasi lebih lanjut, karena masih dalam tahap penelusuran di lapangan.
“Jadi saya belum bisa memberi keterangan apa-apa, nanti kami dari Satgas kota yang akan ke sana (sekolah),” jelas Nessi Annisa Handari.
Baca Juga: Depok Diterjang Banjir Usai Hujan! 12 Titik Terendam Ada yang Mencapai 1 Meter, Ini Lokasinya
Rencanannya, lanjut Nessi Annisa Handari, tim dari Satgas Kota Depok akan mendatangi langsung lokasi sekolah untuk melakukan asesmen dan memastikan fakta yang terjadi dilapangan.
“Kita harus turun langsung ke sekolah agar bisa mengetahui kondisi sebenarnya. Saat ini saya baru tahunya dari media yang kemarin melaporkan.Makanya kita harus tahu apakah betul ada korban itu, apakah betul jumlahnya sekian, apa betul kejadiannya seperti itu, kan harus lebih detail,” jelas Nessi Annisa Handari.
Menurut Nessi Annisa Handari, DP3AP2KB akan melibatkan tim psikolog dalam proses asesmen untuk membantu mengungkap kebenaran dugaan pelecehan seksual tersebut.
Artikel Terkait
Dinkes Depok Gagap Jawab, DPRD Desak Buka-bukaan Anggaran Perjalanan Dinas
DPRD dan Pemkot Depok Godok Raperda Lingkungan Hidup-Pengelolaan Sampah
Gentle, Dedi Mulyadi Sanjung Walikota Depok Supian Suri
Perizinan Eiger Camp di Bandung Barat jadi Sorotan, Begini Upaya Komisi I DPRD Jawa Barat : Kami Sepakat Jaga Ekosistem Alam
Gempa Bogor 4,1 Magnitudo, Depok Ikut Digoyang
Anggaran Perjalanan Dinkes Depok untuk Kegiatan Masyarakat, Ini Rinciannya!
Sopir Boks Tewas saat Menolong di Cijago Depok, Begini Kronologinya