Pantauna di lokasi, sesi diskusi berlangsung dinamis, di mana peserta memberikan tanggapan dan masukan konstruktif.
Mangarap Sinaga, Sekretaris Umum PGI Kota Depok, menekankan pentingnya komunikasi yang tulus antara masyarakat dan pemangku kebijakan.
"Kunci utamanya adalah membuka hati. Jika hati tertutup, semua proses akan terhambat," ujarnya. Ia berbagi pengalaman PGI dalam mendampingi jemaat di Kalibaru yang diterima baik oleh masyarakat sekitar.
"Kami berpesan, pertama, berdamailah dengan diri sendiri, dan kedua, berdamailah dengan dunia luar. Jika aturan sudah terpenuhi, harapannya semua pihak dapat membuka hati," kata dia.
Kritik membangun datang dari Ketua LPM Kelurahan Kalibaru, Rudi Ardiansyah. Ia meminta agar lembaga seperti FKUB benar-benar menjalankan fungsinya sebagai penyeimbang dan merangkul masyarakat di tingkat akar rumput.
"Jangan sampai FKUB justru malah memainkan konflik. Silaturahmi hendaknya dibangun dari bawah terlebih dahulu, jangan langsung melompat ke atas. Proses harus dilakukan sesuai aturan serta tetap menghormati adat dan budaya setempat," pungkasnya.
Secara keseluruhan, kegiatan ini menjadi platform penting untuk menguatkan komitmen bersama dalam menjaga Kota Depok sebagai rumah yang aman dan harmonis bagi semua warganya, seiring dengan tantangan keberagaman yang terus berkembang. ***
Artikel Terkait
Wabup Jaro Ade Ajak Selamatkan Anak Bangsa dari Bahaya Narkoba
Tegang! Pos Polisi Simpang Pal Depok Dibakar
Bupati Cup Grasstrack Championship 2025 ajang Pemanasan BK Porprov
Penyerang Mako Brimob dan Pos Polisi Simpang Pal Depok Menyisir dari Jakarta Timur, Kapolres : Masih dalam Penyelidikan, Mari Tetap Kondusif
Presiden Prabowo Melayat ke Rumah Duka Affan Kurniawan dan Tegaskan Keadilan untuk Almarhum
Buat Masyarakat Depok, Jangan Mudah Terprovokasi : Jaga Kota Kita Agar Tetap Kondusif
Langsung Bikin untuk Camilan Sore! Yuk, Intip Resep Tahu Bulat Anti Kempes