Senin, 22 Desember 2025

Tenang! Campak Bisa Dicegah dengan Imunisasi : Begini Penjelasan Dinkes Depok

- Selasa, 9 September 2025 | 06:30 WIB
Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan dan imunisasi gratis di salah satu sekolah di Kota Depok.  (RADAR DEPOK)
Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan dan imunisasi gratis di salah satu sekolah di Kota Depok. (RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM – Campak menjadi salah satu penyakit menular yang mesti diwaspadai sejak dini di Kota Depok.

Sebelum berdampak lebih serius hingga menyebabkan kematian, penyakit campak nyatanya dapat dicegah dengan melakukan imunisasi campak rubela/measles rubela, yang bisa didapat di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) di Kota Depok.

Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) pada Dinas Kesehatan Kota Depok, Umi Zakiati menjelaskan, campak merupakan penyakit sangat menular yang disebabkan oleh virus dan dapat mengakibatkan kematian.

“Penyakit campak dikenal juga sebagai morbili atau measles, merupakan penyakit yang sangat menular (infeksius) disebabkan oleh Morbilivirus yang merupakan virus RNA (Ribonukleat), dari genus Morbillivirus dari keluarga Paramyxoviridae,” jelas Umi Zakiati saat dikonfirmasi Radar Depok, Senin (8/9).

Baca Juga: Partai di Depok Bersiap Bongkar Muat Struktur, Nama Baru Mulai Muncul

Campak akan menyerang hampir 100 persen anak yang tidak kebal terhadap virus tersebut, kata Umi Zakiati, dan manusia diperkirakan satu-satunya reservoir, walaupun monyet dapat terinfeksi tetapi tidak berperan dalam penyebaran.

“Masa inkubasi virus campak yakni 7 hingga 14 hari,” jelas Umi Zakiati.

Biasanya tanda dan gejala penyakit campak ada beberapa hal, beber Umi Zakiati. Pertama, demam biasanya lebih dari 38 derajat celcius. Kedua, bercak kemerahan/rash/ruam di seluruh tubuh. Ketiga, tanda khas ditemukan koplik spot atau bercak putih keabuan, dengan dasar merah di pipi bagian dalam.

“Penyakit ini memiliki penularan tinggi dan dapat ditularkan melalui percikan batuk/bersin dari penderita, kontak langsung dengan penderita, dan menyentuh benda yang terkontaminasi,” beber Umi Zakiati.

Masa penularan penyakit campak adalah empat hari, sebelum sampai dengan empat hari setelah muncul ruam, kata Umi Zakiati, dan puncak penularan pada saat gejala awal yaitu pada satu hingga tiga hari pertama sakit.

“Komplikasi sering terjadi pada anak usia di bawah usia lima tahun dan kasus dewasa di atas usia 20 tahun,” terang Umi Zakiati.

Faktor risiko kejadian campak yang berat, dapat muncul pada individu yang tidak mendapatkan imunisasi campak secara lengkap, kekurangan gizi, dan kekurangan vitamin A, beber Umi Zakiati, kemudian pasien dengan penyakit kronik seperti keganasan, penyakit jantung bawah, pengguna obat imunosupresi, serta individu yang telat mendapatkan pengobatan ke fasyankes.

Baca Juga: Fun Bike Ceria SRI 2025 Bojongsari Baru Depok Bentuk Silaturahmi dan Semangat Warga

Komplikasi yang sering terjadi yaitu diare, pneumonia, malnutrisi, otitis media, kebutaan, kejang demam, ensefalitis, ulkus mukosa mulut, dan komplikasi jangka panjang yaitu subacute sclerosing panencephalitis (SSPE).

“Kematian kasus campak umumnya disebabkan karena komplikasinya seperti pneumonia, diare berat, dan sepsis,” ungkap Umi Zakiati.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X