RADARDEPOK.COM - Ada kisah suka di tengah duka masyarakat Tapanuli Tengah. Seorang bayi lahir, di pengungsian Kelurahan Albion Prancis, Kecamatan Pinangsori, Kecamatan Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Bayi perempuan lahir di Pengungsian Kelurahan Albion Prancis, Kecamatan Pinangsori, pada Selasa, 9 Desember 2025, malam. Bayi perempuan ini adalah anak kedua dari pasangan Sukurman dan Italina. Keduanya telah mengungsi selama dua minggu.
Penanggungjawab Gerakan Anak Negeri, Hazairin Sitepu langsung mendatangi lokasi pengungsian yang menjadi saksi bisu Italina melahirkan. Ia pun berinteraksi dengan Pasangan suami-istri tersebut.
Saat mendatangi Italina dan anak yang baru dilahirkan, Hazairin langsung memberi semangat dan mendoakan agar keduanya selalu diberi kesehatan dan kekuatan.
"Sehat selalu yaaa. Sudah berapa lama di pengungsian? Memang sudah waktunya melahirkan?" tanya Hazairin, Rabu, 10 Desember 2025.
Mendapat pertanyaan tersebut, Italina menjawab, bahwa ia dan suaminya telah tinggal selama dua minggu di pengungsian. "Iya, udah dua minggu. Memang saat mengungsi sudah hamil besar," jawab Italina.
Baca Juga: Kejari Depok Tetapkan Tersangka Korupsi BRI Cilodong : Kerugian Negara Rp1,4 Miliar
Italina mengaku, belum memberi nama untuk anak yang ia lahirkan di pengungsian. Hazairin pun berpesan agar Italina tetap menjaga kesehatannya dan bayi yang baru saja dilahirkan.
"Sehat-sehat yaa. Kami Gerakan Anak Negeri datang dari bogor, karena kepala puskesmas ini," tuturnya.
Usai beramah-tamah dengan Italina, Hazairin pun berinteraksi dengan ayah dari bayi yang baru dilahirkan, yakni Sukurman. "Oh ini suaminya? Siapa namanya? Anak ke berapa ini?" tanya Hazairin.
Baca Juga: Pasca Dihantam Banjir dan Longsor, Urut Cimande Jadi Alternatif Pengobatan di Sumatra
Sukurman menjawab, sedih rasanya saat menyadari bahwa anak keduanya terpaksa dilahirkan di pengungsian. "Ini anak ke dua. Sedih kalo ditanya gimana rasanya, cuma tangisan yang ada," tuturnya.
Kendati begitu, penanggungjawab Gerakan Anak Negeri ini tetap menguatkan keluarga kecil yang sedang berada di pengungsian tersebut. "Tapi syukur ya, anaknya sehat, ibunya sehat, suaminya tangguh," pungkasnya.
Artikel Terkait
Inovasi UI dalam Proyek SATREPS : Kolaborasi Indonesia – Jepang untuk Masa Depan Karet
Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat Elly Farida : Disabilitas Setara untuk Berkarya
Gerakan Anak Negeri Sudah Tempuh Jarak 1.665 Kilometer di Sumatera, Aksi Kemanusiaan Baru Dimulai
Pemkot Petakan Lokasi Bencana di Depok : 85 Peristiwa Melanda hingga Pertengahan Tahun, Ini Rinciannya
Rencana Kerja Pemkot Depok 2027, Wakil Walikota Chandra Rahmansyah : Fokus Daya Saing hingga Pengembangan Infrastruktur
Trauma Healing ala Gerakan Anak Negeri: Pohon Harapan untuk Anak-anak Penyintas Bencana