Maka Rasulullah SAW mengingatkan kepada kita agar selalu menjaga lisan: Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah bicara baik. Atau kalau tidak bisa bicara baik, lebih baik diam saja.
Dan dikatakan pula: “Salamatul insan min hifdzil lisan, Selamatnya manusia, karena pandainya menjaga lisan.” Dan orang yang hatinya baik adalah orang yang pandai menjaga lisannya.
Di sinilah peran dari sopan dan santun dalam bicara. Pandai menyusun kata-kata sehingga semua kalimat yang keluar dari lisannya menyenangkan orang yang mendengarnya atau lawan bicaranya.
Demikian itu telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang selalu berkata baik dan benar, sehingga beliau dicintai oleh semua orang.
Dan bisa mendorong orang yang tadinya beringas menjadi lemah lembut dan penuh kesopanan.
Maka kita jumpai firman Allah SWT dalam Kitab Suci Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW itu adalah orang yang lemah lembut dan penuh kasih sayang.
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (Q.S.Ali Imran : 159.).
Semoga Allah SWT memudahkan lisan kita untuk selalu berkata baik dan benar. ***