RADARDEPOK.com – Serangan darat yang dilakukan militer Israel ke jalur Gaza Palestina, membuat Rusia angkat bicara.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut, serangan darat yang dilakukan Israel ke jalur Gaza Palestina harus diakhiri.
Menurut Putin, serangan darat militer Israel itu tidak bisa ditolelir lagi, dan mengancam korban jiwa yang sangat besar di kalangan masyarakat sipil.
Serangan darat militer Israel ini ke Gaza dilakukan untuk meminta 1 juta penduduk yang tinggal di kota itu untuk pindah ke selatan dalam waktu 24 jam.
Baca Juga: Amnesty International Beberkan Bukti Israel Gunakan Bom Fosfor Serang Palestina, 1.843 Orang Tewas
Hal ini dilakukan militer Israel untuk mengumpulkan tank perangnya sebelum melancarkan invasi darat sebagai bentuk balasan atas serangan Hamas ke negeri zionis itu.
Dalam pernyataannya, Putin menyebut jika Israel berhak mempertahankan diri, namun ia menyerukan agar pertumbhan darah dihentikan, sebab serangan darat akan banyak menimbulkan korban jiwa dari kalangan sipil.
"Dan yang terpenting, jatuhnya korban sipil benar-benar tak dapat diterima. Sekarang hal utama adalah menghentikan pertumpahan darah," kata Putin pada pertemuan puncak di Kyrgyzstan bersama negara-negara bekas republik Uni Soviet lainnya.
Pada kesempatan itu, Putin menyerukan agar segera membentuk negara Palestina Merdeka sebagai kunci menyelsaikan konflik kedua negara.
Baca Juga: Tangani Stunting, Kelurahan Mekarjaya Bekerja Sama dengan Zakat Sukses
Dalam kesempatan itu, Putin menyebut jika Yerusalem Timur nantinya menjadi ibu kota Palestina.
Di sisi lain, Putin kembali melontarkan pernyataan kerasnya yang menyalahkan Amerika Serikat sebagai biang pertemburan Israel dan Palestina.
Menurut Putin, Amerika Serikat telah mengabaikan nasib rakyat Palestina sehingga menebarkan kekacauan di Timur Tengah.
"Tragedi besar yang dialami Israel dan Palestina saat ini adalah akibat langsung dari kebijakan salah Amerika Serikat di Timur Tengah," kata Putin.