RADARDEPOK.COM – Perhelatan besar semacam Pemilu, potensial terjadinya penyebaran berita bohong atau hoaks. Sadar akan bahaya hoaks, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kota Depok mengusulkan pembentukan crisis center anti hoaks.
Sekretaris IJTI Pokja Wartawan Depok, Zahrul Darmawan mengatakan, nantinya di dalam crisis center, berisi berbagai macam stakeholder. Mulai dari Pemkot Depok, Polres Metro Depok, Kodim 0508/Depok, Kejari Depok, dan media.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan PLTS Terapung Cirata 192 MWp, Terbesar di Asia Tenggara
“Saran dari ketua kami (Iyung Rizki), tujuan dari crisis center ini untuk memperkuat upaya penangkalan hoaks. Mesti dilakukan bersama sama,” ungkap Zahrul Darmawan, saat membacaklan deklarasi Anti Hoaks, di Polres Metro Depok, Kamis (9/11).
Zahrul Darmawan menuturkan, adanya crisis center juga memudahkan dalam penyebaran atau akses informasi. Sehingga menjadi cukup satu pintu.
“Kami dari media tentu harus dilibatkan. Kami juga punya peran dalam memberikan berita yang benar. Informasi yang sudah terverifikasi,” terang Zahrul Darmawan.
Gayung bersambut, Kapolres Metro Depok, Kombes Ahmad Fuady, meminta anggotanya segera menyiapkan ruangan khusus crisis center. Berdekatan dengan ruang Humas.
"Crisis center tadi memang sesuai dengan kesepakatan bersama disarankan tadi agar membentuk krisis center anti hoaks di Kota Depok. Mudah mudahan dalam waktu dekat, akan membentuk itu," kata Kombes Ahmad Fuady.
Baca Juga: XL Axiata Perkuat Dukungan ke UMKM Perempuan, Pesantren, dan Komunitas Penyandang Disabilitas
Kombes Ahmad Fuady tak menampik, pembentukan crisis center bisa menjadi sarana keterpaduan aparatur negara dengan media, untuk bersama menangkal hoaks. Memberi pemberitaan atau informasi yang tepat kepada masyarakat.
"Kalau semakin banyak yang memberikan informasi benar, semakin cepat kita bersama mencegah berita hoaks," papar Kombes Ahmad Fuady.
Baca Juga: Kelurahan Mekarjaya Gelar Rapat Koordinasi Forum Anak
"Jangan sampai kita menjadi korban berita hoaks sehingga informasi yang kita dapatkan menjadi sesat. Jadi butuh komitmen bersama," terang Kombes Ahmad Fuady.
Sementara itu, Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono berpendapat, deklarasi anti hoaks ini awal yang baik sebelum masa kampanye dimulai.