utama

Simulasi Pencoblosan DPR RI, Pendatang Baru Tempel Petahana, Simak Penjelasannya Secara Lengkap dari Direktur Kajian Politik UI

Rabu, 27 Desember 2023 | 06:05 WIB
Relawan Simulasi Sosialisasi Pemilu 2024 Radar Depok tengah menunggu pemilih melakukan pencoblosan di wilayah Sawangan, Selasa (12/12). (ALDY/RADAR DEPOK)

Berikutnya, diposisi ketiga Hj Wenny Haryanto mampu mendapat total suara 177 dengan persentasi 6,40 persen, gabungan dari Kota Depok dan Kota Bekasi. Jika dirinci, di Kota Depok politisi perempuan Partai Golkar 153 suara dan di Kota Bekasi 24 suara.

Terlihat dari raihan Wenny Haryanto, warga Kota Depok secara jelas masih menginginkan dirinya menjadi wakil rakyat di DPR RI. Sehingga tingkat kepercayaan masyarakat masih tinggi dan Depok masih menjadi lumbung suara bagi Wenny Haryanto.

Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik FISIP UI, Aditya Perdana membenarkan, calon dari incumbent punya potensi lebih besar dan bisa terpilih kembali .

“Yang jelas beberapa survey saya itu, di tingkat nasional ataupun Dapil selalu menyebutkan calon yang berasal dari incumbent punya potensi terpilih kembali yang cukup tinggi,” terangnya saat dikonfirmasi Radar Depok, Selasa (26/12/2023).

Baca Juga: HTM Gratis! Spot Nongki Terbaru di Sentul, DManxiro Cafe and Resto Viewnya Langsung Gunung Pancar, Pasti Betah Nih!

Aditya Perdana melanjutkan, alasannya ketika ditanya adalah kepercayaan masyarakat kepada incumbent itu dianggap punya keyakinan bisa lanjutkan kembali program-program yang sudah mereka (Caleg) lakukan dan ke depannya.

Dengan alasan tersebut, Aditya Perdana masih percaya bahwa incumbent bisa terpilih kembali itu sangat ada. Tapi peluang bagi yang bukan incumbent relatif tidak begitu positif, ini sesuai survey yang dilakukan Pusat Kajian Politik FISIP UI.

“Kami memang melakukannya memang secara acak ya, sampai ke tatap muka. Memang ada kecenderungan seperti itu (incumbent punya potensi) baik di tingkat nasional sampai ke DPRD di Kabupaten/Kota,” paparnya.

Aditya Perdana melanjutkan, kecenderungan incumbent dalam survey yang dilakukan lembaganya memang sudah relatif terlihat masih tinggi.

Hal ini katanya tak terlepas dari penggunaan dana reses yang sangat efektif dalam meningkatkan kepercayaan kepada masyarakat.

“Itu dinamakan benefit incumbent. Jadi punya keuntunga-keuntungan tertentu yang digunakan si incumbent untuk datang ke warga atau konstituen. Dan ini yang tidak bisa dimiliki calon pendatang baru,” ungkap Aditya Perdana.

Namun hal itu jangan telalu dikhawatirkan lanjut Aditya Perdana, ada potensi kemenangan untuk pendatang baru asalkan bisa membaca masalah dengan baik, melihat kelemahan lawan dengan cepat, kemudian mengetahui titik-titik lemah tersebut.

Baca Juga: Ciptakan Iklim Kondusif, Panwascam Tapos Depok Tegaskan Peserta Pemilu Harus Memiliki STTP untuk Kampanye

“Karena saya yakin incumbent tidak 100 persen perfect soal kerjanya oleh warga. Karena warga ini berbicaranya soal kepercayaan, jadi kalau kepercayaannya sudah geser, bisa geser juga kepercayaannya,” jelas Aditya Perdana.

Lebih jauh Aditya Perdana juga mengapresiasi simulasi pencoblosan yang dilakukaN Radar Bogor Grup meski belum memenuhi standar. Sebab masih terdapat gep yang artinnya masyarakat yang ikut mencoblos belum bisa dipastikan sebagai warga Depok atau warga Bekasi serta memiliki hak pilih.

Halaman:

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB