RADARDEPOK.COM-Bisa dibilang menjadi kejutan untuk peta politik legislatif di Kota Depok. Pasalnya, Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Pancoranmas yang disebut wilayah neraka bagi para calon legislatif (Caleg) ternyata sosok petahana digilas sejumlah sosok pendatang baru.
Pemetaan ini sesuai data dari Hasil Simulasi Pencoblosan Pemilu 2024 yang dilakukan Radar Depok 12 Desember 2024, dengan sebaran surat suara sebanyak 276 ke lokasi yang berpotensi tempat warga Depok berkerumun. Seperti pertigaan Mampang, Situ Rawa Besar, area sekolah, hingga taman yang tersebar di Kecamatan Pancoranmas.
Baca Juga: Proklim Rawageni jadi Contoh untuk Warga Depok, Simak Penjelasan Wakil Walikota Imam Budi Hartono
Total ada 6 kursi yang dimiliki Dapil 1. Dari jumlah tersebut hanya ada 2 petahana yang mampu bertahan yaitu Edi Masturo dari Partai Gerindra dengan suara 6,67 persen dan Hendrik Tangke Allo dari PDI Perjuangan dengan raihan 5,64 persen, selebihnya dihuni caleg pendatang baru.
Para pendatang baru yang merangsek merebut hati masyarakat ada, Ali Imran Amirullah dari Partai Gerindra yang berhasil 3,59 persen, Dian Nurfarida dari PKS sebesar 3,59 persen, selanjutnya, ada Sukarjito dari Partai Demokrat 3,08 persen dan Agung Chandra dari PKB mendapat 3,08 persen.
Namun ditekankan jika hasil ini sifatnya masih sementara, sebab masih ada satu bulan lebih untuk bergerak dalam meraih hati masyarakat. Patut diketahui Dapil 1 Pancoranmas memiliki 6 kursi untuk DPRD Kota Depok.
Melihat Simulasi Pencoblosan Pemilu 2024 yang di lakukan Radar Depok telah memenuhi standar seperti yang disampaikan Pengamat politik, Yusfitriadi.
“Simulasi Pemilu 2024 dengan metode TPS Dinamis yang diadakan Radar Depok dan Radar Bogor Grup itu telah memenuhi standar metodologi yang melibatkan ratusan orang secara acak untuk mengukur validitas,” jelasnya saat diwawancara Radar Depok, Kamis (28/12/2023).
Dirinya juga mengakui Dapil 1 Pancoranmas sebagai Dapil neraka, alasannya karena seluruh pemilih berada di jantung Kota Depok dihuni warga dengan gaya perkotaan. Sehingga, pemilih di Dapil tersebut cenderung lebih realistis dalam menentukan pilihannya.
“Jadi hasil di Dapil 1 Pancoranmas linear dengan kondisi perpolitikan nasional. Termasuk, elektabilitas Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Partai Politik (Parpol),”ungkapnya.
Sehingga raihan pendatang baru tidak terlepas dari koalisi di nasional yang membawa dampak pada perpolitikan di ranah Pileg di Kota Depok, khususnya Dapil 1.
Namun kata Yusfriadi, hal ini tidak berlaku untuk PKS di Dapil 1 padahal sejatinya Kota Depok sebagai basis terkuat karena selalu memberikan kemenangan.
“Kalau kami bicara Depok adalah basis PKS. Dalam konteks rasional ternyata stuk, tidak diuntungkan dengan bergabung ke Nasdem, tidak dapat insentif elektoral,” lanjutnya.
Baca Juga: Calon Jemaah Haji Depok Diimbau Segera Periksa Kesehatan