Baca Juga: Hari Ini Jadwal Terakhir Finalisasi PDSS, Berikut Penjelasan Kendalanya!
Selain itu juga, ujar Ahmad Fauzi, pihaknya banyak mendapatkan komplain dari para pelangganya. Sebab, harganya yang terus meningkat untuk semuan jenis beras, baik itu premium maupun medium.
“Jadi saat ini, masyarakat atau pelanggan saya mengurangi jumlah pembeliannya, tentunya hal itu sangat mengurangi omset di toko saya,” ucap dia.
Sementara itu, salah satu pedagang retail modern di Kelurahan Cipayung, untuk stok beras yang berada di tokonya tersebut masih tergolong aman. Tetapi ada penurunan jumlah pengiriman dari gudang pusat.
Baca Juga: Bawaslu Petakan 409.612 TPS Rawan, Papua dan Maluku Utara Belum Dipetakan
“Kita ada terus stoknya, mungkin ini karena jumlah pembeli beras di sini memang lagi menurun,” ungkap TR.
Menurut dia, harga beras tersebut juga seringkali mengalami kenaikan dengan waktu yang tidak menentu.
“Kami menjual hanya membuat jenis beras premium saja, harganya memang naik dari beberapa minggu ini,” kata dia.
Baca Juga: Wakil Walikota Imam Budi Hartono Dorong UMKM Depok Naik Kelas
Terpisah, Kepala UPT Pasar Kemirimuka, Budi Setianto menjelaskan hal yang sama, bahwa jumlah seluruh jenis beras yang berada di Pasar Kemirimuka sangatlah terbatas, keterbatasan ini sejak dimulai dari Sabtu (11/1).
“Ada Stok tapi terbatas, ini udah dari 2 hari yang lalu terjadi ini,” ungkap dia.
Dalam dua hari ini, kata Budi Setianto, harga beras terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Baca Juga: 1.786 Ribu Ton Beras Bansos di Depok Disetop, Ternyata Penyebabnya Pemilu, Begini Penjelasannya
“Saat ini jenis beras paling mahal berada di angka Rp18 ribu perkilonya, yaitu beras kualitas premium, yaitu beras jeruk yang selalu naik seribu rupiah perminggunya,” kata dia.
Budi Setianto mengatakan, para pedagang beras yang ada di Pasar Kemirimuka jarang menerima pengiriman beras dari para agen pusatnya, dengan alasan yang belum diketahui.