utama

40 Dewan Depok Tidak Hadir Paripurna, Rapat Laporan Hasil Reses Dibatalkan 

Jumat, 16 Februari 2024 | 06:50 WIB
Penampakan Rapat Paripurna DPRD Kota Depok yang hanya dihadiri 20 persen anggota, sehingga rapat itu harus dibatalkan, Kamis (5/2). (GERARD SOEHARLY/RADAR DEPOK)

Sebagai salah satu yang tak hadir dalam Rapat Paripurna itu, Yeti Wulandari mengaku, anggota DPRD Kota Depok merupakan representasi dari Partai Politik (Paprol) yang tengah berkontestasi dalam Pemilu 2024.

Baca Juga: Hasil Real Count Radar Depok: Prabowo-Gibran Sementara Unggul di Depok, Anies-Muhaimin Membuntuti

Secara otomatis, kata Yeti Wulandari, mereka akan disibukan dengan pengawalan penghitungan suara di tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS) hingga kota.

Apalagi, jelas Yeti Wulandari, proses penghitungan suara Pemilu 2024 memakan waktu dan tenaga yang lebih banyak ketimbang Pemilu sebelumnya. Sebab, jenis kertas yang dicoblos setiap pemilih itu sebanyak lima surat suara.

"Bukan kami melalaikan tugas, tetapi ini bagian proses untuk nantinya mempresentasikan wakil rakyat yang baru. Apalagi rata-rata di Depok, proses penghitungan suaranya baru selesai dini hari, pagi tadi," kata Yeti Wulandari.

Bahkan, Yeti Wulandari menuturkan, belum sempat tidur selama dua hari akibat turut mengawal proses Pesta Demokrasi tahun ini yang proses penghitungan suara di tingkat TPS saja memakan waktu lebih dari 24 jam.

Baca Juga: Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono Beres Nyoblos Keliling, Yakin Partisipasi Pemilu di Atas 80 Persen

"Saya pribadi belum tidur dua hari. Saya tidak tidur karena menunggu data dari TPS. Apalagi, proses penghitungan suara Pemilu 2024 berbeda dengan Tahun 2019. Tahun 2019 saja lebih dari 24 jam proses penghitungannya," beber Yeti Wulandari.

Sementara itu, Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Kota Depok, Kania Parwanti mengaku, tidak memiliki kewenangan untuk memberikan data soal absensi anggota DPRD Kota Depok tersebut. Namun, dia menegaskan, jajarannya telah memberikan data itu ke BKD DPRD Kota Depok.

"Tentang kehadiran dewan menjadi kewenangan BKD, kewenangan Setwan memberikan data ke dewan," beber Kania Parwanti.

Pantauan Radar Depok, terdapat sembilan anggota DRPD Kota Depok yang hadir dalam Rapat Paripurna tersebut disusul satu anggota yang kemudian hadir ditengah-tengah skorsing yang dilakukan Ketua DPRD Kota Depok, HTM Yusufsyah Putra.

Baca Juga: Hasil Pilpres di Lembaga Survei: Prabowo Siap Rangkul Semua Pihak, Anies Tunggu Hasil KPU, Ganjar Beber Dugaan Kecurangan

Sehingga, Rapat Paripurna itu tidak memenuhi kuorum atau setengah plus satu. Apalagi, kehadiran anggota DPRD Kota Depok hanya 20 persen, angka tersebut berbanding terbalik dengan ketidakhadiran sebesar 80 persen.

Adapun, rincian anggota DRPD Kota Depok yang hadir dalam Rapat Paripurna itu hanyalah Supariyono dari PKS, Khoirulloh dari PKS, Qonita Lutfiyah dari PPP, TM Yusufsyah Putra dari PKS, Endah Winarti dari Partai Demokrat, Mahzab dari PPP, Ade Supriyatna dari PKS, Hafid Nasir dari PKS, Hengki dari PKS, dan Imam Musanto dari PKS.***

Tentang Rapat Paripurna DPRD Depok Batal Digelar

Halaman:

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB