utama

Tarif KRL Naik Tahun Ini, Dirut KAI: Tunggu Tanggal Mainnya

Selasa, 7 Mei 2024 | 05:45 WIB
BERAKTIFITAS: KRL Commuter Line menunggu penumpang di Stasiun Depok Baru. FOTO: DOK. RADAR DEPOK

RADARDEPOK.COM - Tarif KRL Jabodetabek dikabarkan bakal naik tahun ini. Hal itu dibenarkan Asdo Artriviyanto, Direktur Utama PT KAI Commuter (KCI).

Ia memastikan bakal ada kenaikan tarif KRL Jabodetabek. Namun pihaknya masih menunggu peraturan, khususnya dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

"Pemerintah akan menetapkan masalah kenaikan tarif KRL Jabodetabek. Akan ada kenaikan, ada. Tunggu tanggal mainnya," kata Asdo seperti dikutip Radar Bogor (Jawa Pos Grup), Senin (6/5).

Baca Juga: Hari Pertama 8.657 CJH Terbang ke Saudi, Gelombang Perdana Turun di Madinah

Menurutnya, layanan KRL Commuter Line adalah layanan penugasan publik service obligation (PSO). Pihaknya hanya menjalankan penugasan tersebut dan komponen tarifnya juga dihitung langsung oleh Kemenhub.

Jika tarif KRL Jabodetabek akan naik tahun ini, menurut pengamat transportasi Djoko Setijowarno, pemerintah juga harus menyediakan solusinya.

Hal ini, menurut Djoko, untuk mencegah kenaikan tarif KRL ini menjadi beban bagi masyarakat umum, terutama bagi kelompok menengah ke bawah.

Baca Juga: Kasus DBD Meledak! 621 Jiwa Meninggal, Kota Ini yang Paling Banyak Digigit Nyamuk Mematikan

Sebagai solusi agar masyarakat lemah tidak terbebani dengan kenaikan tarif KRL Jabodetabek, Pemprov DKI dan PT KCI dapat menerapkan cara yang diberlakukan Pemprov Jawa Tengah (Trans Jateng) dan Pemkot Semarang (Trans Semarang) dalam memberikan subsidi penumpang.

Ia menjelaskan bahwa tarif Trans Semarang, yang dikelola oleh Pemerintah Kota Semarang, adalah Rp4.000, dan ada tarif khusus Rp1.000 untuk siswa atau mahasiswa.

Djoko kemudian menyatakan bahwa ada tarif khusus untuk pemegang kartu identitas anak (KIA), anak di bawah lima tahun (balita), individu dengan disabilitas, individu berusia 60 tahun ke atas, dan veteran.

Baca Juga: Gunung Ruang Erupsi: Dua Pulau Dikosongkan, BNPB Estimasikan Pengungsi Capai 12 Ribu Orang

Namun, tarif Trans Jateng, yang dikelola oleh pemerintah Provinsi Jawa Tengah, adalah Rp 4.000, dengan tarif setengah untuk pekerja, pelajar, dan mahasiswa sebesar Rp 2.000.

Selain itu, dia menyatakan bahwa pihak pengelola dapat membuka pendaftaran bagi warga yang ingin mendapatkan tarif khusus tersebut.

Menurut Djoko, karyawan harus menunjukkan KTP selain surat keterangan dari tempat kerja atau RT setempat.

Halaman:

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB