utama

Imbas Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Depok Bentuk SOP Study Tour : Tujuh Pasien di RS Brimob Boleh Pulang

Kamis, 16 Mei 2024 | 10:00 WIB
Komisi D DPRD Kota Depok memanggil puluhan kepala sekolah se Kota Depok, Dinas Pendidikan Kota Depok, Kantor Cabang Dinas (KCD) wilayah dua dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, Rabu (15/5). Mereka membahas terkait pelaksanaan study tour. (ANDIKA EKA/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COMKomisi D DPRD Kota Depok memanggil puluhan kepala sekolah se Kota Depok, Dinas Pendidikan Kota Depok, Kantor Cabang Dinas (KCD) wilayah dua dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, Rabu (15/5). Mereka membahas terkait pelaksanaan study tour.

Hal ini buntut dari kecelakaan maut yang menimpa rombongan SMK Lingga Kencana Depok, di kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, pada Sabtu, (11/5).

Baca Juga: Platform Merdeka Mengajar : Transformasi Pendidikan Melalui Teknologi

Ketua Komisi D DPRD Kota Depok, Supriatni menjelaskan, pemanggilan pihak terkait ini, agar tidak ada lagi korban korban yang berjatuhan akibat kegiatan sekolah. Dimana ada kelalaian dalam persiapanya.

Kami sebagai legislatif memanggil para seluruh kepala sekolah mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA itu bukan berarti kita akan menghentikan study tour. Namun kita ingin meminta kepada seluruh para kepala sekolah itu harus lebih teliti dalam persiapan,” ujar Supriatni kepada Radar Depok, Rabu (15/6).

Supriatni menyebut, ketelitan tersebut seperti dalam menyewa bus yang akan mengangkut para siswa, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti pada peristiwa SMK Lingga Kencana.

Baca Juga: Selami Ketua Bio Energy Power di Rumah Sehat Kota Depok, Sabaruddin, Menyimpan Energy Bukan Membuang, Telah Kantongi Sertifikat Resmi : Bagian 1

Yang kami tekankan kepada sekolah sebagai penyelenggara pemerintahan juga yang pertama, tidak memberatkan masyarakat atau wali murid. Bagi yang tidak mampu jangan dipaksakan,” kata Supriatni.

Jadi, kata Supriatni, kegiatan study tour ini harus mendapatkan persetujuan dari orang tua atau wali murid.

Jika orang tua atau wali murid tidak setuju, ya jangan dipaksakan. Kemudian jika ada siswa yang tidak mampu, itu pun juga jangan dipaksakan,” ujar Supriatni.

Selain itu, Supriatni menekankan, kepada sekolah sekolah untuk mengadakan subsidi silang, agar seluruh siswa yang kurang beruntung atau kurang mampu, bisa terbantukan dengan adanya ini.

Jadi kami mengimbau kepada sekolah sekolah lebih bijak lagi di dalam mengadakan outing kelas bagi siswa-siswa yang kurang beruntung. Jadi harus diadakan subsidi silang. Itu pun tidak memberatkan orang tua,” ucap Supriatni.

Baca Juga: Pensiun Dini sebagai ASN, Sulhajji Jompa Putuskan Maju Sebagai Calon Bupati Bogor di Pilkada 2024

Kedua, ujar Supriatni, pihaknya meminta kepada para kepala sekolah agar bisa lebih memperhatikan dalam persiapan pada kegiatan study tour tersebut, seperti dalam pemilihan kendaraan.

Apabila menyewa bus, itu jangan seperti bus kayak kemarin. Yang izin uji kelayakan itu sudah tidak ada. Sudah habis. Jadi kalau bisa, kendaraannya kita tidak menuntut kayak yang tadi disampaikan oleh rekan kami yang Mercedes-Benz, itu tidak,” ungkap dia.

Halaman:

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB