“Sudah, artinya tidak ada jamaah yang tidak mengalami wukuf di Arafah menjadi rukun haji yang harus ditunaikan oleh jamaah,” tutur dia.
Menurut dia, bagi jemaah yang mengalami sakit tetap mereka harus berangkat ke Arafah dengan Program Safari Wukuf.
“Safari wukuf adalah sebuah prioritas atau dikhususkan bagi jamaah yang dirawat di rumah sakit, atau bagi lansia,” ucap dia.
Sementara itu, Pimpinan Kantor Safarah Ziarah Haramain Tour & Travel Depok, Habib Idrus Al Gadri juga memastikan, seluruh jamaah yang ia pimpin dipastikan akan menuju Armuzna melaksanakan ibadah wajib haji.
“Alhamdulilah, seluruh jamaah sudah siap yang berjumlah 174, tak ada kendala yang bearti bagi jamaah,” ujar Habib Idrus Al Gadri.
Habib Idrus Al Gadri menjelaskan, pada tahun ini memiliki perbedaan pada ibadah haji tahun lalu. Dimana, para jemaah haji harus bisa mendapatkan smart card sebagai tanda untuk masuk Arafah.
“Jadi nantinya setiap naik mobil atau masuk setiap tempat akan dilakukan barcode dari smard card tersebut,” kata Habib Idrus Al Gadri.
Menurut Habib Idrus Al Gadri, ibadah haji tahun ini lebih diperketat. Sebab, berdasarkan pengalaman banyak para jemaah haji yang mengumpat atau hilang pada saat pelaksanana puncak haji.
“Hal itu memang dilakukan, untuk tidak terjadi hal yang tidak diinginkan oleh para jemaah haji,” ungkap Habib Idrus Al Gadri.
Baca Juga: Plafon Jebol, Guru SMPN 10 Depok Kerja di Luar Ruangan
Habib Idrus Al Gadri mengatakan, pihaknya sudah mengajukan untuk keberangkatan menuju Armuzna, agar tidak berangkat pagi atau sekitar pukul 07.00. Mengingat, panas di Arab Saudi bisa mencapai 50 derajat celcius.
“Kami sudah mengusulkan pada pukul 10.00 atau 11.00, tapi ya kita bearti harus ikutin aturan yang ada,” ucap Habib Idrus Al Gadri. ***