Baca Juga: Setelah Paman, Kakek Rudapaksa Dua Cucu Akhirnya Tersangka di Depok
“Bagi masyarakat yang ingin membeli Minyakita juga tak dilakukan pembatasan, bebas untuk membeli berapapun,” ujar dia.
Menanggapi isu adanya kenaikan HET Minyakita, Celvin Irawan berharap tidak ada kenaikan lagi dari harga Minyakita.
“Karena jangan sampai seimbang dengan harga minyak goreng jenis lainya. Nantinya bisa menyebabkan kehilangan pelangganya,” tutur dia.
Baca Juga: Pasangan Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq Final di Pilkada! Aspirin Siap Obati Depok
Sementara itu, salah satu pedagang sembako di Pasar Kemiri Muka, Rio mengatakan, Kenaikan harga minyak goreng tersebut terjadi secara bertahap.
Di bulan lalu harga masih di kisaran Rp15.000 per liter, namun dalam minggu ini kembali naik menjadi Rp16.000 per liter. “Iya, bulan kemarin masih Rp15.500, tapi dalam seminggu ini naik lagi jadi Rp16.000”, ucap dia.
Namun, hingga saat ini Rio tak mengetahui secara pasti penyebab naiknya harga minyak goreng rakyat ini.
Baca Juga: PKS dan Golkar Bertekad Sapu Bersih Kemenangan di 11 Kecamatan di Pilkada Depok
“Sehingga pedagang juga terpaksa menjual minyak goreng dengan harga yang tidak sesuai pada label yang tertera,” ujar dia.
Terpisah, kepala UPT Pasar Sukatani, Tri Handoko mengatakan, dalam waktu bebeapa bulan ini tidak ada kenaikan pada harga Minyakita. Saat ini, masih berada di kisaran Rp16.000 per botol.
“Tetapi, berdasarkan pengakuan pedagang kenaikan ini karena, mereka sudah mengambil dari agen sudah diatas harga Rp14.000/liter nya,” ucap dia.
Tri Handoko mengatakan, harga Minyakita pada angka Rp16.000 ini, terjadi kenaikan sudah sebulan lalu atau Mei 2024. “Harga Rp16.000 ini sudah terjadi sebulan ini,” ungkap dia.
Terpisah, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berencana akan menaikkan harga eceran tertinggi minyak goreng rakyat yang disebut MinyaKita pada pekan ini dari Rp14.000 menjadi Rp 15.500 per liter.