utama

Otak dan Aktor Judi Online di Kamboja WNI Berinisial T

Jumat, 26 Juli 2024 | 06:20 WIB
Penampakan admin judi online di Kamboja asal Kota Depok dan sekitarnya saat dipaksa bekerja dengan pemberian sanksi. (Dokumen Pribadi)

RADARDEPOK.COM - Dugaan bisnis judol dan online scamming di Kamboja digerakkan dari dalam negeri akhirnya terjawab. Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani secara terang-terangan menyebut dalang dibalik kejahatan lintas negara itu dilakukan oleh WNI.

Hal ini diungkapnya dalam acara pengukuhan 165 anggota Komunitas Relawan Pekerja Migran Indonesia (Kawan PMI) di Kabupaten/Kota di Sumatera Utara (Sumut), pada Selasa (23/7), di Medan.

Dalam tayangan youtube BP2MI tersebut, Benny awalnya mengeluhkan soal alasan mengapa selama ini negara seolah tak mampu menyentuh sindikat penempatan ilegal. Dia menyebut, hal itu dikarenakan adanya bekingan dari oknum-oknum yang memiliki atribut kekuasan di negara ini.

Baca Juga: Cocok Pimpin Jabar, Ulama Inginkan Ilham Habibie Bangun SDM Pesantren

”Di depan presiden, kapolri, panglima TNI, menteri, dan kepala lembaga, saya katakan bahwa oknum-oknum itu berasal dari TNI Polri, oknum di kementerian-lembaga, bahkan oknum di BP2MI, ikut terlibat dalam penempatan ilegal ini,” ujarnya.

Menurutnya, oknum brengsek yang jadi penghianat republik akan selalu ada di mana pun. Tapi dia pun meyakini jika masih banyak orang baik di institusi-institusi tersebut yang punya niat baik untuk bangsa dan negara. Karenanya, bagi institusi yang ikut disebutkan diharapkannya tidak merasa rendah diri atau dipermalukan.

Setelah itu, Benny turut menyampaikan mengenai kasus penempatan ilegal WNI di Kamboja yang marak akhir-akhir ini. Dia mengatakan, bahwa saat ini korban penempatan ilegal bukan lagi yang pendidikannya menengah ke bawah. Terutama, untuk penempatan ilegal ke Kamboja. Rata-rata, mereka berpendidikan SMA, S1, bahkan S2.

Baca Juga: Kedepankan Mutu Pelayanan, Klinik Pratama Rawat Jalan Lapas Cibinong Jalani Survei Akreditasi : Hasilnya Bikin Kagum

Dari penelusuran BP2MI terhadap para korban-korban ini, akhirnya ditemukan benang merah siapa orang yang diduga jadi dalang dari bisnis online scamming dan judol yang menampung para korban asal Indonesia tersebut. Informasi tersebut pun, kata Benny, telah disampaikannya saat ratas bersama Presiden Jokowi, panglima TNI, dan Kapolri.

”Sebetulnya sangat mudah untuk menangkap siapa aktor dibalik bisnis judi online di Kamboja dan siapa aktor dibalik scamming online. Saya cukup menyebut inisialnya T-aja paling depannya, yang kedua saya gak perlu sebut,” tuturnya.

Pengakuannya ini, diakuinya, sempat membuat presiden kaget. Bahkan membuat heboh ratas saat itu. ”Boleh ditanya, di depan Pak Menko, Pak Mahfud MD saat itu. Presiden kaget, kapolri kaget, agak cukup heboh rapat terbatas saat itu,” sambungnya.

Baca Juga: Deklarasi Pasangan Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq di Pilkada Depok Sebentar Lagi, Farabi: Kami Ajukan Awal Agustus

Benny memang tak merinci siapa dalang dibalik bisnis haram tersebut. Dia hanya mengatakan, jika orang ini tak tersentuh hukum bahkan sejak Indonesia berdiri.

”Mohon maaf, dengan segala hormat, saatnya negara mengambil tindakan tegas. Tidak hanya menyeret para calo, tapi menyentuh para bandar, para tekong yang kita kategorikan penjahat penjual anak bangsa, yang mengambil keuntungan dan pesta pora dalam bisnis haram perdagangan manusia,” tegasnya.

Sebab, jika penegakan hukum hanya untuk menyentuh, menangkap, dan memenjarakan para calo dan kaki tangan saja maka kasus ini tak akan pernah selesai. Dia menilai, perang melawan sindikat ini harus dilakukan melalui empat langkah tegas. Yakni, sosialisasi masif, diseminasi informasi aktif, pencegahan progresif, dan penegakan hukum yang revolutif. 

Halaman:

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB