RADARDEPOK.COM - Meluruskan tudingan yang dilontarkan sebelah terkait Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Depok Nina Suzana menggalang dana dan dukungan ASN bagi Paslon Nomor Urut 1 bareng Walikota Depok, Mohammad Idris saat debat terakhir, di Jakarta Global University (JGU), Kecamatan Sukmajaya, Depok, Kamis (21/11).
Senin (25/11), Walikota Depok Mohammad Idris dengan tegas membantah telah menggalang dana dan dukungan aparatur ASN untuk pasangan calon nomor urut 1, Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq.
"Ya pertama itu enggak benar, yang kedua ya mungkin itu ekspresi saja, ekspresi sebagai calon yang pernah dekat dengan saya. Pak Imam juga begitu merasa dekat dengan saya," tegas Mohammad Idris usai mengikuti Deklarasi Pilkada Damai 2024 di Hotel Bumi Wiyata, Senin (25/11).
Baca Juga: Masa Tenang Pilkada Depok, 3.086 APK Dicopot
Mohammad Idris menyebut, paslon sekarang ini dari satu kantong yang sama, yakni eksekutif, di mana Imam Budi Hartono Wakil Walikota dan dan Supian Suri mantan Sekda Depok.
"Satu kantong pemerintahan yaitu eksekutif maka ini perlu dijaga dengan baik-baik. Jadi netralitas tetap kita jaga, keseimbangan, ketika Pak Wali kota juga memberikan dukungan dan melakukan kampanye juga harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku seperti itu, jadi enggak soal, enggak jadi masalah," tutur Idris.
Setelah pernyataan di debat pilkada itu, Mohammad Idris mengaku belum bertemu dengan Supian Suri. Justru Mohammad Idris pun mempersilakan jika Supian Suri memilik bukti dan bisa melaporkan ke Bawaslu.
"Ya suruh klarifikasi aja, suruh sampaikan buktinya, kalau memang buktinya dilaporkan dan ini sebuah pelanggaran kalau memang ada, silahkan aja," tegas Idris.
Terpisah, Pj Sekda Depok, Nina Suzana mengatakan, tidak benar itu. Setiap hari juga ketemu Walikota Depok. "Nggak, nggak ada itu. Setiap hari saya ketemu Walikota Depok," tandas singkat Nina Suzana kepada Radar Depok.***