“Tetap sama, seperti tahun lalu, masih dominan ke Jawa Tengah dan Yogyakarta,” kata dia.
Rafik Hidayat mengatakan, Terminal Jatijajar telah memprediksi arus balik yang bakal terjadi di Terminal Jatijajar bakal terjadi pada 2-3 Januari 2025. Namun, dipastikan jumlah tersebut tidak akan terlihat signifikan seperti arus mudik.
“Sebab, nantinya banyak para penumpang arus balik yang tidak turun di Terminal Jatijajar atau lebih memilih turun di wilayah terdekat rumahnya masing-masing,” ujar dia.
Dalam menghadapi lonjakan dan menjamin keselamatan penumpang mudik, kata Rafik Hidayat, Terminal Jatijajar menyediakan posko kesehatan yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, untuk memeriksa para awak bus, penumpang dan petugas Terminal Jatijajar.
“Jadi setiap bus yang masuk ke Terminal Jatijajar, seluruh awaknya diminta untuk turun melakukan cek kesehatanya, hal ini bertujuan untuk memastikan kondisi awak bus dalam kondisi prima,” tutur dia.
Selain itu, Rafik Hidayat mengatakan, menambah keamananan di Terminal Jatijajar yang berasal dari personel gabungan dari Forkopimda Kota Depok.
“Di depan terminal juga, terdapat posko keamanan yang dibuat oleh Pemkot Depok dalam menjaga ketertiban masyarakat,” kata dia.
Sementara itu, Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno memastikan, arus mudik pada masa Nataru 2024/2025 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, dikarenakan berbagai hal.
“Salah satunya penyebab mengalami penurunan, karena Nataru berdekatan dengan Hari raya Idul Fitri pada Maret 2025, jadi orang lebih di rapel untuk mudik di masa lebaran,” ungkap dia.
Djoko Setijowarno mengatakan, hingga saat ini ia belum mendapatkan angka pasti maupun sementara terkait jumlah pemudik Nataru 2025.
“Saya juga masih menunggu data tersebut, tetapi sudah bisa dipastikan jumlahnya menurun dibandingkan tahun lalu,” tutur dia.
Baca Juga: PMI Depok Segera Bangun Gudang Logistik, Ternyata Ini Tujuannya
Menurut survei yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pergerakan masyarakat pada masa selama Nataru tahun ini yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi, jumlah pemudik diperkirakan mencapai 110,67 juta orang.