RADARDEPOK.COM – Guna meningkatkan produktivitas jagung, Polres Bengkayang, Polda Kalimantan Barat, akan menggunakan metode penanaman jagung dengan memanfaatkan pupuk mikroba Google.
Inovasi yang dikembangkan Pakar pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Ali Zum Mashar ini, menjadi salah satu solusi baru bagi para petani jagung lokal.
“Dengan memanfaatkan pupuk mikroba Google, hasilnya produktivitas jagung dapat meningkat hingga 2-3 kali lipat dibandingkan hasil panen konvensional,” Prof Ali Zum Mashar, Kamis (13/2).
Baca Juga: Mengukur Manfaat Asta Cita Prabowo-Gibran Bagi Masyarakat Kota Depok
Menurut Prof Ali Zum Mashar, jagung lokal yang biasanya memiliki maksimal 12 biji per baris, kini dapat ditingkatkan menjadi 18-22 biji per baris dengan penggunaan pupuk mikroba.
Dengan peningkatan tersebut, sambung Prof Ali Zum Mashar, produksi jagung yang sebelumnya rata-rata 4,9 ton per hektar dapat melonjak hingga minimal 9 ton, bahkan mencapai 15-18 ton jika petani mengikuti standar operasional prosedur (SOP) yang diterapkan.
“Jaminannya adalah produksi pasti meningkat. Saya yakin inovasi ini dapat membantu petani dalam meningkatkan hasil panen secara signifikan,” ungkap Prof Ali Zum Mashar.
Prof Ali Zum Mashar menerangkan, metode penanaman yang diterapkan dalam inovasi ini juga memperhatikan pola tanam yang optimal, Jarak antar tanaman disarankan sekitar 70-80 cm agar tanaman dapat menyerap nutrisi dari pupuk mikroba Google secara maksimal.
“Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah kondisi cuaca yang tidak dapat diprediksi, dengan perubahan antara hujan dan panas yang dapat mempengaruhi masa tanam,” jelas Prof Ali Zum Mashar.
Kapolres Bengkayang, AKBP Teguh Nugroho berharap, melalui inovasi ini, diharapkan petani jagung dapat lebih sejahtera dengan hasil panen yang meningkat.
Baca Juga: Warga Minta Kabel Semrawut di Jalan Rivaria Dirapihkan, Dampaknya Segala Aspek
“Metode ini sebagai salah satu upaya untuk mendukung program ketahanan pangan nasional yang dilakukan di Kabupaten Bengkayang,” jelas AKBP Teguh Nugroho.
Selain itu, sambung AKBP Teguh Nugroho, Prof Ali Zum Mashar juga berencana mengembangkan program percepatan alih teknologi, transformasi pertanian, serta peningkatan pengetahuan para petani agar mereka lebih siap menghadapi perubahan iklim dan mampu meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan.
“Dengan terobosan ini, sektor pertanian lokal berpeluang besar untuk semakin berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi petani khususnya di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat sehingga dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan nasional,” tandas AKBP Teguh Nugroho, pria yang pernah menjabat Kasat Reskrim Polrestro Depok ini. ***