RADARDEPOK.COM – Walikota Depok Supian Suri, Kapolres Metro Depok Kombes Abdul Waras, dan Dandim 0508 Depok Kolonel Inf Iman Widhiarto, duduk bersama dengan delapan petinggi ormas ternama di Kota Depok, Selasa (20/5).
Ormas yang terlibat, meliputi Pemuda Pancasila (PP), Forkabi, FBR, BPPKB Banten, Grib Jaya, FPMM, M1R, dan Pemuda Batak Bersatu (PBB).
Mereka bersepakat menjaga keamanan dan kenyaman di Kota Depok. Termasuk menolak segala bentuk aksi premanisme.
Kombes Abdul Waras menyampaikan, pertemuan ini merupakan inisiasi bersama, guna menyatukan visi dan semangat antara aparat keamanan dan ormas di Depok dalam menjaga kondusivitas wilayah.
"Kita semua ingin Kota Depok ini tetap aman, tertib, dan nyaman. Dan hal ini hanya dapat dicapai jika seluruh elemen masyarakat bersatu menjaga kedamaian," ujar Kombes Abdul Waras kepada Radar Depok.
Kombes Abdul Waras juga memaparkan dampak keberadaan ormas terhadap iklim investasi di Indonesia. Ia mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara hukum yang harus dijalankan dengan aturan yang berlaku.
“Saya minta kita semua menaati regulasi dan menjunjung tinggi hukum serta norma yang ada di Kota Depok,” tegas Kombes Abdul Waras.
Kolonel Inf Iman Widhiarto, menyoroti pentingnya mengatasi praktik-praktik premanisme. Ia menjelaskan bahwa istilah premanisme berasal dari kata freeman, yaitu manusia bebas yang bertindak di luar norma dan hukum.
“Kita harus identifikasi dan melakukan pendekatan secara tepat untuk mengatasi hal tersebut. Jika ada oknum ormas yang melakukan tindakan menyimpang, jangan sampai seluruh ormas dicap buruk karenanya,” tegas Kolonel Inf Iman Widhiarto.
Baca Juga: 64 Preman Rasa Jukir Liar Ditangkap Polsek Cinere : Ada yang Berupaya Kabur
Sementara itu, Supian Suri, mengapresiasi peran ormas dalam mendukung terciptanya situasi kondusif di Kota Depok. Ia mengingatkan bahwa keamanan tidak bisa dijaga oleh aparat semata, melainkan membutuhkan partisipasi semua pihak, termasuk ormas.
“Kami sangat berterima kasih atas peran aktif ormas dalam mendukung keamanan dan ketertiban. Namun, kita juga harus terus waspada dan introspeksi, termasuk atas insiden-insiden yang sempat viral seperti di Harjamukti,” tutur Walikota.
Walikota juga menyampaikan permohonan maaf dan pengertian terkait penertiban atribut ormas seperti bendera yang dipasang di tempat yang tidak sesuai peruntukannya, khususnya di pohon, fasilitas umum, dan fasilitas sosial.
“Kami tidak melarang identitas ormas, namun pemasangannya harus tertib dan sesuai aturan. Mari kita jaga bersama Kota Depok ini agar menjadi kota kebanggaan, nyaman ditinggali, dan mampu menarik investasi,” tutupnya.