Baca Juga: Ormas Depok Janji Tidak Bikin Onar, Ini Ikrarnya!
Berkaitan dengan anggaran perbaikan atau pemeliharaan videotron tersebut, Manto mengaku, tidak bisa merincikan biaya perbaikan atau pemeliharaan itu secara gamblang. Tetapi hal itu bisa dijelaskan di bagian teknis.
“Pokoknya yang jelas, biaya perbaikan untuk videotron itu lumayan besar. Sehingga kami berencana untuk menghapus itu. Karena kan kalau diperbaiki itu pasti tak lama bertahan rusak lagi,” beber Manto.
Karena menurut Manto, jika barang elektronik sudah berusia lima tahun ke atas itu tak dapat bertahan lama.
Baca Juga: Takut jadi Pasar Tumpah, Pedagang di CFD Ditata Pemkot Depok
Apalagi videotron yang terpampang di JPO Balaikota Depok itu aktif setiap hari alias 24 jam selama 10 tahun.
“Pada 2024 itu ada beberapa pannel yang rusak, yang akhirnya merembet ke yang lain. Dan untuk sparepart nya pun sudah langka. Karena teknologi sekarang kian berkembang, sementara ini sudah tertinggal. Dan kalau diperbaiki pun belum tentu awet. Tidak efisien lah karena faktor usia itu,” kata Manto.
Saat ini videotron tersebut tengah dalam proses penghapusan aset, ungkap Manto, namun ada kemungkinan untuk dijual apabila ada nilainya.
Baca Juga: Korban Asusila Oknum Guru SMPN 3 Depok Bertambah
Tetapi kalau memang tidak ada, videotron tersebut akan dihapuskan.
“Masalahnya, videotron ini ada orang yang mau beli atau tidak? Kalau memang tidak bisa dijual ya dihapus atau dimusnahkan dari aset Pemkot Depok,” terang Manto.***