RADARDEPOK.COM-Pemerintah Kota Depok diminta secara serius melakukan revitalisasi aset yang belum sepenuhnya terdata, terbengkalai, hingga yang bersengkata. Paslanya ini akan membawa manfaat bagi pembangunan kota dalam memberikan kesejahteraan pada masyarakat.
Pernyataann ini secara tegas disampaikan Anggota DPRD Kota Depok Fraksi PKB, Babai Suhaimi saat diwawancara Radar Depok, Minggu (9/11/2025).
“Saya menekankan kepada Pemkot Depok agar segera melakukan revitalisasi seluruh Aset Kota Depok,” tegasnya.
Masalahnya kata Babai Suhaimi, masih ada aset kota Depok sejak pelimpahan wilayah dari Kabupaten Bogor ke Kota Depok belum dilakukan perbaikan dalam bentuk alas hak aset, sehingga hal tersebut terjadi persengketaan dan gugatan dari masyarakat, sepeti aset tanah dan bangunan Seolah Dasar (SD), dan sebagainya.
“Banyak aset berupa tanah yang belum tercatat dan tidak terdata, hal ini rawan akan hilangnya aset tersebut,” papar Anggota Komisi A DPRD Kota Depok itu.
Babai Suhaimi menekankan, banyak aset yag tidak dimanfaatkan atau diberdayakan untuk kepentingan masyarakat atau kepentingan pemkot sendiri, baik berupa tanah dan bangunan.
Disampikannya, sebagai contoh banyak fasos dan fasum di beberapa komplek dengan luas yang cukup besar tapi tidak dimanfaatkan dan diberdayakan, sehingga terbengkalai dan rawan untuk hilang.
Baca Juga: Target Hatrick Juara Umum, Pembalap IMI Kabupaten Bogor Ikuti Babak Kualifikasi Porprov
“Seperti bangunan eks pabrik belimbing di pasir putih yang mangkrak menjadi gedung hantu yang tidak dimanfaatlan dan masih banyak lagi yang lainnya,” jelas Babai Suhaimi
Selanjutnya kata Anggota DPRD Kota Depok Dapil Sawangan, Bojongsari, dan Cipayung ini, yang tidak kalah petingnya adalah melakukan pendataan ulang fasos fasum di berbagai komplek perumahan, akibat kebijakan lama yang salah dilakukan oleh Pemkot sendiri sehingga berdampak pada hilangnya aset pemkot.
“Pendataan ulang ini sangat penting, sehingga semua terlihat jelas. Kalau sudah begitu (pendataan ulang), Pemkot akan lebih maksimal merapihkan aset-aset yang dimiliki,” tutup Babai Suhaimi.***